PALU- Menpar Arief Yahya mengapresiasi TNI AL yang tak henti-henti mensuport program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia. Saat ini TNI AL tengah membantu membenahi 100 toilet bersih berstandar hotel di beberapa home stay di kawasan wisata Mandeh dan Sungai Nyalo, Sumatera Barat.

Bertepatan dengan adanya fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) di Sulawesi Tengah, TNI AL juga dilibatkan kembali. "Selain di Sumbar, mereka (TNI AL,red) juga membantu Sulawesi Tengah untuk pre event Gerhana Matahari Total (GMT) yang melintasi kota Palu dan Teluk Tomini," kata Menpar Arief Yahya.

Peran TNI dalam Pre iven itu antara lain membantu menciptakan atmosfer tuan rumah karena adanya banyak "tamu" mancanegara yang akan menikmati GMT.

Seperti layaknya tuan rumah, warga harus bersih-bersih wilayah, merapikan apa saja yang membuat pemandangan menjadi lebih indah. Termasuk, bersih-bersih pantai. Kesadaran menjadi tuan rumah, memang harus ditanamkan dan juga diberi contoh.

"Apa yang sudah dilakukan TNI AL sungguh membuat kami merasa senang. Saya pribadi mengucapkan rasa terima kasih," ucap Arief Yahya.

Geliat aktivitas menyambut Gerhana Matahari Total (GMT) ini juga semakin terasa seperti di bebrapa negara Eropa, karena sebelum GMT, kementerian yang dinakhodai Arief Yahya itu menggelar sejumlah agenda kegiatan untuk "memanaskan mesin", sebagai ajang promosi disana. Rangkaian kegiatan menyambut GMT itu akan dimulai di Sulawesi Tengah.

Pre-iven GMT 2016 di Sulteng diawali dengan aksi bersih-bersih pantai, Sabtu 27 Febrari 2016. Acara yang merupakan kolaborasi antara TNI AL dan Pemprov Sulawesi Tengah ini diharapkan bisa melibatkan banyak orang di Palu.

Setelah itu, disusul dengan aksi sadar wisata, perjalanan wisata religi, lomba perahu nelayan, aksi sapta pesona dan launching logo Pesona Indonesia. "Launching ini dirasa perlu, karena logo Pesona Indonesia mengalami reposisi di tahun 2016. Logo ini akan meneruskan semangat pariwisata Indonesia lewat Kementerian untuk mempromosikan destinasi di Indonesia. Dan logonya tetap mengedepankan sayap burung Garuda sebagai ikonnya," papar Menpar Arief Yahya.

Marketeer of The Year 2013 itu tetap yakin logo baru itu bisa tetap memberikan peluang berpromosi karena terlihat lebih luas. Ada reposisi terbarunya, kata “Wonderful/Pesona” diperbesar, untuk memastikan tagline tetap terlihat jelas apabila logo tersebut dimuat dalam ukuran kecil pada pengaplikasiannya.

Ukuran ikon burung Garuda juga diperbesar mengikuti komposisi kata “Wonderful Indonesia” atau “Pesona Indonesia”. Perubahan ukuran kata “Wonderful/Pesona” secara otomatis menggeser ikon burung Garuda ke sebelahan kanan sehingga kini ikon tersebut berada di luar kata “Wonderful Indonesia”.

Kemudian sebagai harmonisasi, sayap burung Garuda berwarna hijau dan biru dibuat terkoneksi dengan huruf ‘a’ dari kata “Indonesia”. Selain itu, ada perbaikan minor pada pembentukan ekor ikon burung Garuda agar keseluruhan logo termuat sempurna.

Lengkungan ekor garuda dapat diatur sesuai dengan efektivitas ruang. Perbaikan ini bersifat opsional mengikuti ketersediaan ruang pengaplikasian logo. "Orang tidak banyak yang paham perbedaan logo lama dan baru, karena masih Wonderful dan Pesona Indonesi. Tapi orang merasa lebih nyaman saja memandangnya," tandas Menpar Arief Yahya.

Rencana launching tadi disambut positif oleh Gubernur Sulteng Longki Djonggala. Momentumnya dianggap sangat tepat lantaran GMT mendapat banyak sorotan dari berbagai belahan dunia.

"Nanti akan kami tempel di bus-bus pariwisata dan travel agent. Pokoknya seluruh dunia harus lihat brand logo Pesona Indonesia," ungkap Gubernur Longki yang didampingi Norma Mardjanu, Kadispar Sulteng. (*/dnl)