JAKARTA- Wilayah Kalimantan Timur yang dilewati Gerhana Matahari Total (GMT) ternyata sudah diantisipasi oleh para pelaku industri pariwisata.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut, langkah tersebut sangat strategis untuk menjadikan fenomena alam yang hanya terjadi 350 tahun sekali tersebut. Dan bagi Menpan fenomena tersebut menjadi aktivitas yang bisa menghasilkan "devisa" bagi pelaku usaha pariwisata.

"Ada 12 provinsi yang dilewati melalui darat. Kaltim salah satunya, selain itu ada Maltara, Sulteng, Sulbar, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Jambi, Bengkulu, Sumbar, dan Sumsel. Sebagai penguat atraksi menjelang dan pasca GMT nantinya akan banyak kegiatan penunjang yang bisa dinikmati. Sehingga tidak rugi kalau melihat GMT langsung di 12 provinsi itu," jelas Menpar Arief Yahya, Selasa (16/02/2016).

Masih menurut Arief Yahya, GMT ini kejadian alam yang sarat edukasi, penuh dengan ilmu pengetahuan, yang bisa dijadikan sarana pelajaran alam yang baik. Tidak mudah membayangkan ilmu gerhana kepada anak-anak. "Dan ini adalah kenyataan yang konkret untuk mengajarkan fenomena alam kepada anak-anak," jelas Menpar.

Atas instruksi Kementerian Pariwisata, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak pun langsung memimpin jajarannya untuk menangkap peluang dibsektor pariwisata. Awang bahkan mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, guna menjual fenomena langka ini sebagai agenda wisata yang khas dan penuh edukasi.

Awang juga menyebutkan, antusias dan animo masyarakat sangat tinggi untuk menyaksikan fenomena ini. "Sampai dengan minggu kedua Januari, angka pesanan kamar atau tingkat hunian untuk tanggal 6-9 Maret 2016 sudah terisi sampai 85 persen. Angka itu didapat dari 75 hotel atau 5.300-an kamar yang ada," jelasnya.

Gubernur awang juga menambahkan pihak asosiasi travel juga mengemas fenomena gerhana matahari total ini dalam paket wisata mereka ke Kalimantan, bukan hanya Balikpapan saja.

Sementara Disporabudpar Kota Balikpapan, Oemy Facesly menjelaskan, Kota Balikpapan adalah kota yang sangat strategis sebagai gerbang Kalimantan Timur dengan berbagai sarana dan fasilitas kotanya yang sangat memadai. “Kita lebih mudah dijangkau dengan sarana bandara internasional terbaik. Hotel dan akomodasi kita juga sangat representatif, apalagi kita juga siapkan sejumlah iven pendukung dengan pusat kegiatan di dua lokasi, yakni Pantai Manggar dan Pantai Banua Patra," jelasnya.

Disporabudpar pun berencana menggelar pesta wisata pada 9 Maret 2016. Diantaranya menurut Oemy, aakn digelar pesta laut dan lomba perahu naga. Selain itu, juga akan digelar kegiatan seminar dan studi astronomi yang melibatkan seluruh pelajar di Kota Balikpapan, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan.

“Nanti kami dari Observatorium Bosscha juga akan datang ke Balikpapan sebelum hari H gerhana untuk berbagi ilmu tentang astronomi, tips dan teknik pengamatan gerhana, dan lain-lain,” tambahnya.

Rangkaian GMT di Balik Papan, akan berlangsung selama 1 menit 9 detik. Dengan urutan fase P1 mulai pukul 07.25 Wita, P2 (gerhana total) 08.33 Wita, dan fase P3 (berakhirnya gerhana) pada 09.53 Wita.

Mengenai teknik dan persiapan menikmati gerhana matahari total yang aman, Oemy akan bekerjasama dengan observatorium. Pihaknya akan melakukan edukasi kepada seluruh masyarakat melibatkan instansi terkait. "Misalnya terkait penggunaan kacamata gerhana atau menggunakan peralatan yang lain. Hal teknis ini nanti akan kita edukasi kepada masyarakat,” jelas Oemy.

Gelegar penyambutan GMT diyakini bakal terdengar nyaring. Maklum, agenda kreatif lainnya juga sudah disiapkan, seperti lomba fotografi dan video yang mengabadikan fenomena gerhana matahari total di yang akan digelar di Balikpapan. "Nanti kita akan gandeng televisi lokal dan surat kabar lokal untuk lomba ini. Prinsipnya kami mendukung adanya lomba ini. Foto pemenang akan diterbitkan di Koran lokal, sementara video bisa ditayangkan di televisi lokal,” terang Oemy penuh antusias.

Ada dua titik lokasi yang disiapkan untuk menyambut fenomena langka itu. Pertama, Pantai Manggar. Dari paparan Oemy,ini merupakan titik yang ideal. Luas pantainya mencapai 13.000 m2. Air lautnya jernih. Pasirnya putih yang dipercantik dengan rentetan pohon pinus di pinggirnya.

“Sangat nyaman bagi mereka yang ingin berlayar maupun volley pantai. Titik lainnya adalah Lapangan Merdeka, komplek lapangan ini hanya berjarak sekitar 50 meter dari pantai dan memiliki luas total 6 hektare," tukasnya lagi.

Sebelum menyambut GMT, Lapangan Merdeka kerap digunakan untuk pertunjukan musik akustik, teater, melukis, grafiti, hingga membuat film pendek. "Kita akan adakan dua tempat untuk menyambut fenomena gerhana matahari total. Untuk di Pantai Manggar kami akan adakan pesta laut, sedangkan di Lapangan Merdeka kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk pengerahan massa siswa pelajar sekalian di sana belajar Astronomi," kata Oemy.

Selain itu, akan dilaksanakan juga bazar, kuliner dan pertunjukan di Lapangan Merdeka. Ini kesempatan bagus untuk menarik wisatawan dan mempromosikan pariwisata Balikpapan. "Kita akan menarik wisatawan sebanyak-banyaknya karena ini momen langka, sangat bagus sekali," pungkasnya.

GMT sendiri pernah terjadi di Indonesia pada 11 Juni 1983. Kali ini GMT akan melintasi beberapa daerah termasuk Balikpapan. (*dnl)