JAKARTA- Untuk menjaga eksistensi Pariwisata Indonesia dari tantangan global Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia terus melakukan pembenahan-pembanahan, termasuk pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kemenpar sendiri.

Kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya itu rencananya juga akan menggelar seleksi di Sekolah Tinggi, Akademi dan Politeknik Pariwisata yang ada di Lingkungan Kemenpar RI.

"Investasi di SDM itu sangat penting, karena tuntutan perkembangan zaman akan memaksa terus melakukan peningkatan kualitas dan kapasitas," ujar Menpar Arief Yahya, Selasa (16/02/2016) di Jakarta.

Masih menurut Kemnpar Arief Yahya, pihaknya juga akan membuat sistem standarisasi guna mengahadapi persaingan global tersebut. "Pada intinya, kami yakin SDM yang ada pada sektor pariwisata ini paling siap berkompetisi di level ASEAN. Tetapi upaya untuk terus menaikkan level kemampuan juga harus dilakukan tanpa henti," lanjut Arief Yahya.

Guna memudahkan sistem dalam penerimaan mahasiswa, dirinya mengaku sudah membukanya dengan cara online."Kami akan mulai menerima Mahasiswa tahun ajaran baru yaitu pada 2016/2017, dan pendaftaran sudah dibuka melalui online di situs kami Sbmstapp.kemenpar.go.id," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ahman Sya mengaku akan tetap konsentrasi mengurus dan mencetak SDM-SDM pariwisata, melalui lembaga pendidikan tersebut.

Lebih lanjut Ahman mengatakan, Kemenpar akan lebih fokus lagi melakukan pendidikan tersebut, tentunya tidak ada tujuan selain demi masa depan Pariwisata Indonesia. Ahman juga menjelaskan, pendidikan pariwisata merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan kepariwisataan di Indonesia, dimana keberhasilan sektor ini akan mampu melahirkan generasi-generasi yang kompeten di bidang Pariwisata.

”Keterbatasan SDM pariwisata di Indonesia menjadi masalah yang dihadapi bersama oleh berbagai daerah di Indonesia. Pariwisata menurutnya harus segera mencari solusi dan bekerja optimal dalam menghadapi tantangan global MEA," ujarnya.

Untuk penerimaan mahasiswa baru PTP Kemenpar tahun akademik 2016/2017 menurut Ahnam, akan dilakukan melalui dua jalur. Seperti jalu SBMSTAPP (Seleksi Bersama Masuk Sekolah Tinggi Akademi dan Politeknik Pariwisata) dan jalur SMMSTAPP (Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Akademi dan Politeknik Pariwisata).

Perguruaan tinggi Pariwisata, imbuh Ahman, sudah sejak lama mempersiapkan diri dan membangun standard pendidikan secara global sesuai dengan perkembangan Pariwisata yang bersifat dinamis.

”Keempat Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Pariwisata sudah mengikuti standard global pendidikan tinggi Pariwisata. Dan Alhamdulillah, tiga Perguruan Tinggi kita yakni STP Bandung, STP Nusa Dua Bali, dan Politeknik Pariwisata Makassar terakreditasi oleh Tourism Education Quality dari United Nation World Tourism Organization (UN-TWO,Red),” bebernya.

Dalam hitungan UN-WTO menurut Ahnam, industri pariwisata mengambil porsi sekitar 6% dari perdagangan di dunia. Prediksi itu rasanya tidak terlalu berlebihan, mengingat banyak perusahaan yang terlibat dalam industri pariwisata ini.

Diantara perusahaan yang turut ambil bagian adalah perhotelan, biro perjalanan wisata, maskapai penerbangan, situs perjalanan yang menjadi perantara, tempat wisata yang bersangkutan, restoran, hingga segala elemen yang menjadi pendukung.

Pariwisata, kata Ahman, mampu memberikan kontribusi signifikan bagi suatu negara bila digarap dengan maksimal. Menurut hitungan UNWTO, sektor pariwisata bisa memberikan kontribusi sebesar 9% pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara.

”Bentuknya pun beragam, mulai dari investasi, baik secara langsung, tidak langsung, atau efek domino lainnya. Pariwisata di Indonesia diprediksi akan booming pada tahun 2019 bukan hanya jumlah yang akan mencapai 20 juta wisatawan mancanegera dan 240 Juta perjalanan Wisatawan Domestik tapi juga akan menjadi penopang utama ekonomi Indonesia ke depan,” katanya.

Maka dari itu, imbuhnya, seiring peningkatan pariwisata di Indonesia ke depan, maka secara otomatis peran sumber daya manusia pariwisata di Indonesia menjadi sangat strategis untuk dipersiapkan dan dikembangkan secara profesional baik dari sisi kualitas dan kwantitas.

”Dalam kerangka integrasi perguruan tinggi pariwisata negeri di bawah Kementerian Pariwisata dalam proses seleksi yang menganut prinsip keterbukaan, objektivitas dan akuntabel, yang bermuara pada semangat untuk menjunjung tinggi kehormatan dan kejujuran sebagai bagian dari prinsip pendidikan," pungkas Ahnam. (*/dnl)