JAKARTA- Rapat kerja Kemenristek dan Pendidikan Tinggi masih menyisakan tanya. Raker dengan Komisi X ini masih belum tuntas lantaran ditunda hingga pertengahan Februari. Namun, pertanyaan dari anggota DPR RI Komisi X asal Jambi, Elviana, menjadi PR besar untuk ditindaklanjuti Kemenristek dan Pendidikan Tinggi. Elviana dalam rapat kerja Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menkritisi tingginya biaya akreditasi Perguruan Tinggi Swasta terutama Perguran Tinggi Kesehatan.

Elviana mengatakan pengurusan akreditasi Perguruan Tinggi (PT) Kesehatan untuk Strata 1 sebesar Rp87 juta dan Rp83 juta untuk D3 Kebidanan.

"Terlalu sering di sini saya dengar akan membuat PTN unggul akreditasi A namun PTS akreditas C saja masih banyak terkapar, terutama kesehatan, akreditasi bayar Rp87 juta S1 dan D3 Kebidanan Rp83 juta," ungkapnya kepada legislatif.co, Rabu (10/2/2016).

Padahal, kata Elviana, yang masuk rata-rata adalah orang kurang mampu, namun dengan tingginya biaya akreditasi tentu akan dibebankan kepada mahasiswanya.

Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan program MEA yang menyiapkan khusus tenaga perawat banyak dibutuhkan di luar negri.

"Di Filipina menyiapkan tenaga perawat khusus berbahasa Indonesia, artinya serapan kerja tenaga kesehatan sangat tinggi sementara ditekan terus dengan akreditasi dan kompetensinya," ujar Elviana ***