PEKANBARU - Puluhan orang dari Aliansi Mahasiswa Peduli untuk Tolak Korupsi (Amputasi), Rabu (3/2/2016) siang, menggelar unjuk rasa di depan gerbang Mapolda Riau. Aksi ini guna mendesak Kepolisian Riau agar mengusut hingga tuntas dugaan kasus korupsi APBD di Bengkalis-Riau.

Pada demonstrasi kali ini, massa yang ditaksir berjumlah puluhan orang tersebut menyampaikan dua macam tuntutan kepada Polda Riau. Aksi mereka mendapat pengawalan penuh kepolisian, baik dari Sabhara Polda maupun polisi lalu lintas.

Tuntutan pertama, meminta aparat berwajib mengusut tuntas kasus korupsi APBD Bengkalis tahun 2004-2005, terkait pembelian tanah dan bangunan untuk mes Pemkab Bengkalis di Tangerang, yang diduga merugikan negara Rp3 miliar.

"Kita juga mendesak Polda Riau mengusut dugaan korupsi APBD Bengkalis tahun 2007, tentang dana pembebasan lahan fiktif untuk pembangunan pelabuhan Bandar Seri Laksamana. Kami duga, itu sudah merugikan negara sebesar Rp10,5 miliar," sebut koordinator aksi, Rikhy.

Unjuk rasa ini dilakukan, lantaran massa menilai banyak kasus di kabupaten terkaya nomor 2 se Indonesia tersebut yang disinyalir dipeti es kan. "Kami minta Polda usut kembali kasus ini. Banyak kasus lama yang dibiarkan atau tak tersentuh," lanjutnya, Rabu siang.

Unjuk rasa ini berlangsung kondusif, dimana apresiasi pendemo sudah ditampung oleh perwakilan Polda Riau, untuk selanjutnya disampaikan kepada Kapolda, Brigjen Dolly Bambang Hermawan. Meski jumlah massa tak begitu banyak, aksi tersebut sempat membuat arus Jalan Jenderal Sudirman macet. ***