BUKITTINGGI - Seorang warga Kecamatan IV Angkek Kabupaten Agam bernama Ashabi (36) mengatakan pada GoSumbar, dirinya kehilangan laptop merk Acer karena ketinggalan pesawat. Peristiwa itu terjadi pada Rabu 13 Januari 2016 yang lalu. Dia menceritakan, pada saat kejadian, dirinya dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Selasa 12 Januari 2016 dengan menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 0358 dengan waktu keberangkatan pukul 10.35 WIB.

Ashabi mengaku datang ke Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 07.00 WIB dan langsung check in, serta mendaftarkan barang ke bagasi pesawat. Setelah itu, Ia menuju ruangan boarding pass untuk bertemu dengan rekan-rekannya sambil minum dan beristirahat.

Namun karena keasyikan ngobrol, Ashabi malah lupa jadwal keberangkatan pesawat. Akibatnya, dia terlambat saat masuk ruangan tunggu dan tidak diizinkan lagi untuk masuk ruang tunggu, dengan alasan pesawat baru saja berangkat.

“Saat itu, saya terlambat sekitar lima hingga 10 menit. Atas kejadian itu, saya lapor ke maskapai Lion Air. Katanya waktu itu barang saya aman, sehingga saya kembali dan memesan tiket untuk penerbangan Lion Air pada Rabu 13 Januari 2016,” jelas Ashabi saat ditemui di Kantor Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Bukittinggi, Selasa 2 Februari 2016.

Disebutkan juga oleh Ashabi, setelah berangkat menggunakan pesawat Lion Air pada Rabu 13 Januari 2016 dan tiba di BIM, Ia mempertanyakan barangnya yang telah tiba di BIM pada hari Selasa 12 Januari 2016. Ia terkejut ketika laptop dan chargernya telah raib.

“Barang yang hilang itu adalah satu laptop merek Acer bersama chargernya. Laptop itu saya tarok dalam travel bag bersama pakaian saya. Travel itu memang tidak dikunci, tapi hanya diikat dengan tali plastik. Tapi ketika di BIM, tali plastiknya sudah tidak ada,” ujar Ashabi.

Ashabi juga mengatakan, sebelumnya, ketika ditimbang saat berada di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, berat travel bag-nyanya mencapai sembilan kilogram. Tapi ketika di BIM, berat travel bag-nya hanya tujuh kilogram atau berkurang dua kilogram.

Menurut Ashabi, hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari maskapai Lion Air untuk mengklarifikasi terkait kejadian yang menimpanya di BIM.(**)