PEKANBARU - Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Dumai, Provinsi Riau, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 1.800 kampit atau setara 14 ton bawang merah via perairan Sei Beruang. Satu orang berhasil tertangkap dan empat lainnya melarikan diri. Bahkan satu dari mereka akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa.

Empat orang yang kabur tersebut diantaranya seorang nahkoda dan tiga orang anak buah kapal (ABK). Mereka berhasil lolos setelah mengandaskan kapal, lalu melompat ke laut. "Satu orang yang diamankan itu adalah ABK berinisial Zi," ujar Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo, melalui Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.

Guntur yang ditemui GoRiau.com di ruangannya, Senin (1/2/2016) siang menjelaskan, dalam aksi penyelundupan itu, polisi juga berhasil mengamankan kapal motor (KM) milik pelaku bernomor lambung GT 16 No 1037 PPE. "Kita bawa ke dermaga Sat Polair Polres Dumai," ujarnya.

Terungkapnya kasus ini bermula saat kapal Sea Rider polisi melaksanakan patroli di perairan Sei Beruang Dumai tiga hari lalu. Ketika itu, aparat berwajib mencurigai kapal pelaku yang tengah berlayar. Polair lalu mencoba mendekat, namun kapal motor tersebut malah melarikan diri.

Berjam-jam melakukan pencarian, polisi akhirnya berhasil menemukan kapal tersebut di perairan Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis. Saat ditemukan, kapal motor itu dalam kondisi tenggelam, dimana bawang-bawang selundupan itu sudah mengapung di laut.

"Kita duga nakhodanya sengaja mengandaskan kapal sehingga tenggelam untuk menghilangkan barang bukti. Hasil investigasi kita, bawang merah itu diduga dibawa dari Negara Malaysia untuk diselundupkan ke Kota Dumai," urai Guntur menjelaskan.

Dari empat orang awak kapal yang melarikan diri dengan cara melompat ke laut tersebut diketahui kalau satu orang ditemukan meninggal dunia. Dia adalah Syaiful (22), warga Desa Sepahat Kabupaten Bengkalis. "Ditemukan hari itu," tutup AKBP Guntur. ***