PEKANBARU - Pembahasan peraturan daerah (Perda) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah( DPRD) Riau tentang pemisahan Dinas Kebudayaan dari Dinas Pendidikan di Riau, disambut baik Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Riau Sri Mecka.

Menurutnya, pemisahan antara Disdik dan Disbud dinilai sebagai kebutuhan yang sangat mendesak dan perlu ditindak lanjuti pembahasanya di DPRD Riau dan Kementerian Kebudayaan serta Kementerian Pendidikan.

Usulan tersebut bukanya tanpa alasan, dimana Riau sebagai Provinsi di Sumatera yang saat ini juga memiliki berbagai macam Kebudayaan dan berpeluang untuk mengembngkan dunia wisata yang berbasis budaya di Indonesia.

"Kalau Kepulauan Riau saja sudah bisa dipisah, kenapa Provinsi Riau tidak, ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak dimana kita juga dituntut untuk melaksanakan pengembangan dunia wisata yang berbasis kebudayaan. Kita berharap tahun 2016 ini sudah bisa kita realisasikan," tutur Sri Mecka, Sabtu (31/01/2016).

Sebelumnya Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutanya diacara pengukuhan pengurus Persatuan Anak Negeri Melayu (Peran Melayu) Riau, mengatakan, dengan banyak macam ragam kebudayaan Melayu di Riau, seharusnya bisa digiatkan dan dibangkitkan lagi. Karena menurut Plt Gubri, Provinsi Riau sudah tidak bisa lagi hanya bergantung pada dua sektor ekonomi dari migas dan perkebunan saja.

"Menghadapi persaingan global dan Masyarakat Ekonomi Asean, seharusnya Riau sudah bisa mengandalkan ekonomi pada sektor wisata dan budaya. Maka kami pemerintah Provinsi Riau, menganggap pemisahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah hal yang mendesak, dimana ekonomi berbasis budaya harus segera dikelola dengan baik," ungkap Andi rachman.***