LHOKSEUMAWE - Tiga pelajar asal Kota Lhokseumawe yang rencananya akan mewakili Aceh ke Amerika Serikat pada program pertukaran pelajar tahun 2016-2017 teracam batal berangkat karena tak memiliki cukup dana. Rincian kebutuhan dana persiapan keberangkatan ini jelas tertera pada surat permohonan bantuan dana. Surat tersebut mereka ajukan ke dinas terkait setempat serta kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Lhokseumawe.

"Ya, kami bikin surat permohonan bantuan dana untuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan beberapa perusahaan karena biayanya cukup besar. Tapi sampai sekarang belum ada jawaban dari pihak terkait," ujar Syarifah Rizka Yunita kepada GoAceh.co, Jumat (15/01/2016).

Kandidat lain, Atika Fitriani juga menyampaikan bahwa setiap kandidat yang lulus mendapat rincian dana yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan masing-masing kandidat tidak sama.

"Atika rinciannya sekitar Rp 9.115.000, Riska Rp 9.125.000 sedangkan Syarifah Rp 11.315.00 itu karena Syarifah ditambah dengan biaya kursus bahasa senilai Rp 1.500.000," tutur Atika.

Sementara itu, meski baru diumumkan sebagai kandidat nasional, ke tiga kandidat asal Lhokseumawe ini tetap harus mengikuti tes vaksinasi. Dimana biaya kesehatan (vaksinasi) menjadi komponen yang diwajibkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Selain vaksinasi, komponen biaya pembekalan diri seperti baju adat, kursus tarian tradisional, souvenir dan pasport menjadi tanggungan kandidat.

"Biayanya memang cukup besar, semoga semua bisa berjalan lancar. Kami sangat mengharap dukungan dari semua pihak karena di sini kami membawa nama daerah bukan nama pribadi," tutup Riska Niar Maulidar. ***