SEBUAH pertunjukan musik nan unik salah satu warisan budaya Minangkabau, masih bertahan hingga kini. Alat musik yang menggunakan kayu dan batu dimainkan para orang tua yang diselingi dengan irama musik talempong khas Ranah Minang. Pertunjukan musik tradisional ini bernama alua katontong, kini masih bertahan di Kenagarian Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Alat musih ini menghasilkan irama khas, ketika alu berupa kayu ditumburkan pada batu pipih silih berganti. Iramanya asyik dan enak didengar pula. Iramnya berubah-ubah sesuai dengan tempo permainan. Bahkan, akan terasa syahdu ketika diiringi dengan alunan musik talempong.

Para pemainnya menyebutkan, ada beragam irama musik yang dihasilkan dari Alua Katontong ini. Ada irama Alang Babega, Pedati Singalang dan irama Tari Piring.

Menurut pemuka masyarakat Padang Laweh, yang juga pemain alat musik Alua Katontong, Akmal, alat musik ini dimainkan khusus dalam pertunjukan besar di dalam nagari. Seperti dalam pesta adat, pernikahan dan acara khusus dikanagarian, seperti pelantikan datuk dan walinagari.

Menariknya, para pemain, mengenakan baju adat Minangkabau. Sedangkan para lelaki mengenakan baju hitam, bagaikan seorang pendekar silat. Alat musik talempong sendiri, sejenis gamelan, dinamakan dengan alat musik aguang janah.

Selesai melakukan pertunjukan, para pemain akan pulang ke rumah sambil membawa kayu dan batu yang digunakan sebagai alat musik. Dan semua itu akan dibawa kembali ketika pertunjukan dilaksanakan di lain kesempatan. (***)