RIO DE JANEIRO - Timnas Brasil berhasil menekuk Peru 3-1 pada laga final Copa America di Stadion Maracana, Ahad (7/7/2019) atau Senin dini hari WIB. Kemenangan ini mengukuhkan Brasil menyabet gelar juara Copa America untuk kesembilankalinya. Dikutip dari beritasatu.com, tiga gol yang dilesakkan Tim Samba dicetak Everton, Gabriel Jesus, dan penalti Richarlison. Peru sempat menyamakan kedudukan melalui gol Paolo Guerrero.

Brasil menurunkan formasi 4-2-3-1. Pelatih Tite kembali mempercayakan Roberto Firmino sebagai ujung tombak. Penyerang Liverpool ini ditopang trio Gabriel Jesus, Philippe Coutinho, dan Everton.

Arthur dan Casemiro ditempatkan di depan empat bek yang diisi Dani Alves, Marquinhos, Thiago Silva, dan Alex Sandro. Empat pemain belakang ini mengawal kiper Alisson Becker.

Sementara di kubu Peru, pelatih Ricardo Gareca juga mengusung pola 4-2-3-1. Paolo Guerrero dipercaya sebagai penyerang tunggal. Dia dibantu tiga pemain di belakangnya yakni Andre Carrillo, Christian Cueva, Edison Flores. Yoshimar Yotun dan Renato Tapia menjadi jangkar di depan barisan pertahanan.

Luis Abram dan Carlos Zambrano berduet di jantung pertahanan didampingi Luis Advincula di kanan dan Miguel Trauco di kiri. posisi penjaga gawang tetap dipercayakan kepada Pedro Gallese.

Pertarungan berlangsung ketat sejak awal pertandingan. Meski menjadi underdog, Peru ternyata bisa mengimbangi pasukan Tite. 

Namun Brasil berhasil unggul melalui gol Everton pada menit ke-15. Gol bermula dari aksi ciamik Gabriel Jesus yang berhasil melepaskan umpan silang. Bola kemudian disambut oleh Everton yang memperdaya kiper Gallese.

Satu menit menjelang babak pertama usai, Peru berhasil menyamakan skor dari titik putih. Wasit Roberto Tobar dari Cile menunjuk titik putih setelah Thiago Silva dianggap melakukan handsball. 

Bek Paris Saint Germain itu sempat melakukan protes. Tobar kemudian meminta bantuan video assisten referee untuk memperkuat keputusannya. Setelah melihat VAR, sang pengadil tetap pada keputusannya.

Guerrero ditunjuk menjadi algojo. Penyerang yang saat ini membela klub Brasil, Internacional itu sukses melaksanakan tugasnya. Dia berhasil memperdaya kiper Allison dan skor pun menjadi 1-1.

Namun skor ini tak bertahan lama. Empat menit kemudian atau saat injury time babak pertama, Brasil berhasilmencetak gol kedua melalui aksi Gabriel Jesus. Penyerang Manchester City berhasil mencetak gol memanfaatkan sodoran dari Arthur.

Memasuki babak kedua, Brasil tetap berupaya mendominasi permainan dan mencetak gol. Namun Peru juga melakukan perlawanan yang seimbang. Juara dua kali Copa America ini ingin mencetak gol demi menyamakan skor.

Namun upaya kedua tim selalu gagal mencetak gol. Brasil harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-70 setelah Gabriel Jesus diusir ke luar lapangan.

Jesus harus meninggalkan lapangan karena mendapat kartu kuning kedua usai melakukan pelanggaran terhadap Carlos Zambrano. 

Pada pengujung babak kedua, Brasil menambah keunggulan melalui gol pemain pengganti Richarlison dari titik penalti. Hadiah tendangan dari jarak 11 meter diberikan wasit setelah Carlos Zambrano mendorong Everton di kotak terlarang.

Wasit kembali harus melihat VAR untuk memastikan keputusannya memang tepat. Richarlison yang masuk pada menit  ke-75 menggantikan Firmino sukses melaksanakan tugasnya dan mengubah skor menjadi 3-1.

Hingga wasit meniup peluit akhir skor tidak berubah. Brasil pun berhak menyandang gelar juara Copa America kesembilankalinya, setelah sukses pada 1919, 1922, 1949, 1989, 1997, 1999, 2004 dan 2007.***