BANDUNG-Persib Bandung seolah tidak bisa dilepaskan dari seorang Yana Umar. Yana merupakan salah seorang komandan bagi Viking, suporter Persib saat berada di stadion. Sebagai pentolan Viking, sudah bertahun-tahun, Yana tak pernah absen datang ke stadion untuk mengomandoi anggota Viking memberikan semangat tanding secara langsung kepada tim berjuluk 'Maung Bandung' itu.

Di atas pagar tribun stadion, Yana kerap berteriak sampai mengajak anggota Viking dan bobotoh lainnya terus bernyanyi memberikan dukungan. Terkadang, emosinya meluap tatkala penampilan Persib kurang greget.Tetapi sejak tahun lalu, Yana tampil berbeda dari biasanya saat mendukung Persib di stadion. Pria berperawakan gemuk itu kini terlihat lebih santun. "Kalau dahulu mungkin saya terlalu memuja tim sampai melupakan kewajiban utama saya. Tetapi kalau sekarang ya dijadikan hobi saja," ucap Yana saat ditemui di Click Square, Jalan Naripan, Kota Bandung, Jabar, Senin (5/6/2017). 

Yana bercerita dulu ia sangat jauh dari agama. Kecintaannya terhadap Persib sempat membuat ia lupa akan kewajibannya menunaikan ibadah. Bahkan setiap memasuki bulan suci Ramadan, puasa tak pernah ia selesaikan dengan sempurna.

"Jangankan puasa, salat saja tidak pernah. Saya dahulu cuek saja orangnya. Kadang-kadang begitu azan, dilupakan (salat) karena nonton," tuturnya yang dikenal dengan nama lapangan Yana 'Bool'.

Hingga suatu malam di bulan Oktober 2016, Yana mengalami suatu momen paling berharga yang mengubah hidupnya seperti sekarang ini. Di saat terlelap, Yana mendapat mimpi tentang hari kiamat. 

Dalam mimpi itu, kata Yana, cerita soal kiamat di dalam Al-quran tergambarkan. Setiap orang, berjuang untuk menyelamatkan dirinya masing-masing.

"Bagi saya, mimpi itu suatu hidayah yang luar biasa, yang mungkin enggak akan pernah terjadi sama orang lain. Sampai sekarang yang biasanya kalau mimpi cepet lupa, kalau mimpi itu saya masih ingat. Merinding setiap kali ingat mimpi itu," tutur Yana. 

Yana sering dibayangi oleh mimpi itu setiap melakukan aktivitas apapun. Lantas, Yana membagi mimpi itu dengan rekan-rekannya yang lain hingga ke tokoh agama yang ia kenal. 

"Mereka bilangnya itu hidayah dari Allah buat saya yang enggak pernah melakukan ibadah. Ke ustaz ngobrol juga dan minta saya merenungkan apakah akan ke jalan yang benar atau salah," kata Yana. 

Berkat saran dari rekannya, ia kemudian mulai lebih sering beribadah. Penampilannya juga kini berubah, Yana lebih sering mengenakan baju muslim dengan peci bundar di kepalanya.

"Teman dekat saya nyaranin, salat dulu saja enggak usah ngaji atau apa. Awalnya saya cuma lohor (Dzuhur) dan Ashar tapi rutin. Magribnya suka lupa. Tapi sekarang alhamdulilah, salat lima waktu terlaksana," kata Yana.