CLAUDIO Ranieri dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Leicetser, Jumat (24/2/2017) dini hari WIB. Hal itu dilakukan manajemen The Foxes –julukan Leicester– setelah Ranieri gagal mengangkat performa Jamie Vardy dan kawan-kawan hingga musim 2016-2017 hampir memasuki tiga perempat kompetisi. Tanda-tanda merosotnya performa Leicester di musim 2016-2017 sebenarnya sudah terlihat sejak awal. Bertemu tim promosi yakni Hull City di laga pembuka Liga Inggris 2016-2017, Leicester takluk 1-2.

Bukannya membaik, performa Leicester terus merosot. Bahkan sepanjang 2017, dari enam laga Liga Inggris, Leicester kalah lima kali dan gagal mencetak gol. Isu pertengkaran Ranieri dengan dua bintang Leicester, Jamie Vardy dan Riyad Mahrez disebut-sebut menjadi alasan utama merosotnya performa Leicester.

Ranieri meminta kedua pemain itu untuk menampilkan permainan layaknya musim lalu. Bukannya memberikan yang terbaik bagi tim, Vardy dan Mahrez justru tak terima dengan masuk yang diberikan sang pelatih.

Alhasil Leicester terus-menerus menelan hasil minor dan saat ini berada di posisi 17 hingga Liga Inggris 2016-2017 memasuki pekan 25. Namun, salah satu jurnalis asal Italia yakni Massimo Marianella meyakini tak ada masalah antara Ranieri dengan ruang ganti Leicester, terutama dengan Vardy dan Mahrez.

“Catatan Ranieri bersama ruang ganti Leicester sangat bagus. Saya dapat pastikan itu,” kata Marainella mengutip dari Football Italia, Jumat (24/2/2017).