JAKARTA - Sebanyak 12 pemain muda dari luar negeri yang memiliki garis keturunan Indonesia ternyata tak jadi prioritas pelatih tim nasional U-19 maupun U-22 Indonesia. Pasalnya, mereka masih harus membuktikan kualitasnya dan bersaing dengan pemain lain.

Sebelumnya, PSSI telah memanggil 12 pemain muda keturunan Indonesia yang merumput di luar negeri. Para pemain itu didatangkan untuk diseleksi sesuai dengan kategori usianya.

12 pemain tersebut berasal dari lima negara berbeda. Dari Spanyol ada lima pemain, Italia tiga, Inggris dua pemain dan dua sisanya masing-masing dari Yunani dan Qatar. Mereka dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada April 2017.

Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, mengaku bahwa pemain yang masuk timnas, baik U-19 maupun U-22, akan diprioritaskan untuk pemain lokal lebih dulu. 12 pemain tersebut harus punya kualitas di atas pemain lain.

"Tapi yang paling terpenting yang ada di dalam negeri dulu. Prioritas utama di dalam negeri. Yang pasti kami akan cari pemain terbaik untuk timnas," ujar Danurwindo.

Salah satu pemain yang berada di luar negeri tersebut adalah Andri Syahputra. Dia berada di Qatar sejak usianya masih tujuh tahun dan sudah berlaga untuk tim Al-Gharafa yang bermain kompetisi lokal Qatar.

Namun, Danurwindo mengatakan PSSI sama sekali belum melakukan pemantauan terhadap pemain asal Lhokseumawe, Aceh berusia 17 tahun tersebut. "Kami masih konsentrasi pemain yang ada," pungkasnya