RIO DE JANEIRO – Masih ingatkah Anda mengenai rumor kejang-kejang yang dialami oleh penyerang fenomenal Timnas Brasil, Luis Ronaldo, jelang tampil di final Piala Dunia 1998? Ya, momen itu benar-benar terjadi. Namun sedikit yang mengetahui dengan pasti penyebab Ronaldo mengalami kejang-kejang.

Baru-baru ini mantan rekannya di Timnas yang juga merupakan mantan pelatih AC Milan, Leonardo Araujo, mengungkapkannya. Leonardo mengatakan pada suhu tubuh Ronaldo yang tiba-tiba sangat panas menjadi penyebab utama ia mengalami kejang-kejang.

“Ronaldo ketika itu akan tidur di malam sebelum final, seperti yang semua pemain lakukan. Saat dia tidur, tiba-tiba saja dia mengalami kejang-kejang. Roberto Carlos yang satu kamar dengannya kemudian berlari keluar dan meminta pertolongan,” jelas Leonardo, seperti dikutip Eurosport, Senin (20/2/2017).

“Kami semua bergegas menuju kamarnya dan melihat sebuah situasi yang dramatis. Setelah mendapat pengobatan dan melalui kejangnya, dia langsung tertidur kembali. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap dirinya, tapi tak mendapati hal yang mengkhawatirkan,” lanjutnya.

“Keesokan harinya Ronaldo tampak normal bahkan ia terbangun dari tidurnya pada pukul lima pagi, tanpa merasakan apapun. Pemeriksaan tetap dilakukan guna mendapat kepastian apakah dirinya sanggup bermain. Pada saat itu Edmundo sudah disiapkan, jika akhirnya hal yang buruk terjadi.”

“Kami lantas berada di dalam stadion untuk melakukan pemanasan jelang pertandingan final (Piala Dunia 1998). Ronaldo muncul dari mobil dan mengatakan dia baik-baik saja, dia ingin bermain. Dia masuk ke ruang pelatih, keluar 20 menit berselang dan bermain.”

“Tidak satu pun dari kami yang benar-benar melakukan pemanasan karena merasa sangat khawatir dengan Ronaldo. Dia sendiri melakukannya di ruang ganti dan keluar untuk bermain. Bayangkan apa yang terlintas di pikiran kami pada saat itu.”

“Apakah Ronaldo akan datang, apakah dia tidak datang, akankah dia bermain atau tidak, akankah dia berbicara atau tidak? Sungguh sebuah kekacauan, itulah bagaimana kami mempersiapkan pertandingan itu. Tak heran kami kebobolan tiga gol melawan Prancis,” tuntasnya.