ABUJA - Riyad Mahrez, yang menginspirasi Leicester City untuk secara mengejutkan menjadi juara Liga Inggris musim lalu, terpilih sebagai Pemain Terbaik Afrika pada Kamis.


Pemain asal Aljazair Mahrez, yang permainan kreatifnya menjadi salah satu kunci kesuksesan Leicester, mengungguli pemenang 2015 Pierre-Emerick Aubameyang dari Borussia Dortmund dan pemain Liverpool Sadio Mane pada jajak pendapat yang dilakukan di antara para pelatih timnas Afrika, direktur teknik, dan ahli dari media.

Pemain Leicester itu mendapatkan 361 suara, mengungguli 313 suara yang dikumpulkan Aubameyang dan 186 suara milik Mane. Hasil itu diumumkan pada upacara pemberian penghargaan tahunan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) di ibu kota Nigeria.

"'Penyihir' asal Aljazair Mahrez menjalani tahun yang layak dikenang. Ia merupakan salah satu aktor kunci ketika Leicester menciptakan kejutan tahun ini, mencetak 17 gol dalam prosesnya," demikian pernyataan CAF.

Mahrez (25) merupakan pemain kelahiran Prancis ketiga yang memenangi penghargaan ini, setelah Frederic Kanoute dan Aubameyang, dan pemain internasional Aljazair ketiga sejak Lakhdar Belloumi pada 1981 dan Rabah Madjer pada 1987.

Ini merupakan ketujuh kalinya dalam sembilan tahun, pemenang penghargaan ini datang dari klub Liga Inggris.

"Saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan setim di Leicester dan Aljazair dan para pelatih saya. Ini merupakan suatu kehormatan besar untuk saya," kata Mahrez setelah menerima penghargaan.

Pemain Manchester City Kelechi Iheanacho terpilih sebagai Pemain Afrika dengan bakat paling menjanjikan, dan pemain Arsenal Alex Iwobi memenangi penghargaan Pemain Muda Terbaik Afrika, demikian seperti dikutip dari Reuters.