Manajer Manchester City, Josep Guardiola, tidak memungkiri ada faktor keberuntungan di balik kesuksesannya bersama Barcelona dan Bayern Muenchen. Hanya dalam kurun empat tahun di Barcelona, Guardiola mampu merangkum 13 trofi, termasuk tiga titel La Liga dan dua Liga Champions.

Kesuksesan tersebut terulang ketika Guardiola pindah ke Bayern. Selama tiga tahun dia di sana, tim berjulukan Die Roten itu selalu menjuarai Bundesliga.

Menurut Guardiola, deretan kesuksesan tersebut tidak cuma dilatarbelakangi kepiawaiannya menangani tim, tetapi juga materi skuad.

"Saya merasa sangat beruntung karena melatih beberapa pemain menakjubkan di klub sebelumnya. Saya sendiri tidak mengetahui apakah saya tergolong luar biasa atau tidak," tutur Guardiola.

Oleh karena itu, Guardiola meminta pendukung Manchester City untuk tidak berharap terlalu muluk terhadap dirinya.

Terlebih lagi, pria asal Spanyol itu baru menjalani musim pertama di Stadion Etihad. Dia juga masih harus mengintegrasikan skuad yang berisikan enam pemain baru.

"Sebuah kesalahan apabila orang-orang mengatakan, 'Guardiola ada di sini, Man City akan juara," ucap pria berusia 45 tahun itu.

"Saya datang untuk belajar, membuktikan diri, dan keluar dari zona nyaman. Kalau tidak, saya mungkin masih berada di Barcelona," tutur dia.

Senada dengan pendapat Guardiola, Man City memang belum menemukan performa terbaik.

Mereka tertahan di peringkat ketika klasemen sementara dengan 42 poin dari 20 pertandingan atau terpaut delapan angka dari Chelsea di puncak tabel. (*)