Spanyol berpesta 8 gol ke gawang Liechtenstein. Pada laga lain, Wales meneruskan tren positif dengan memukul Moldova empat gol tanpa balas. Namun, tim yang paling menjadi magnet seantero Eropa adalah Kosovo. Tak seperti Gibraltar, Kosovo memberi kejutan hebat saat menjalani laga perdana pada pertandingan resmi internasional. Tim yang menjadi anggota FIFA pada medio Mei 2016 tersebut sukses menuai satu angka di markas lawan.

Kosovo berhasil menahan imbang 1-1 Finlandia, pada partai pertama Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, yang berlangsung di Veritas Stadion, kota Turku, Senin (5/9/2016) atau Selasa (6/9/2016) dini hari WIB. Gol bersejarah tim tamu dihasilkan via tendangan penalti Valon Berisha pada menit ke-60.

Penalti terjadi setelah Bernard Bersiha dilanggar pemain tuan rumah, Thomas Lam. Gol tersebut menjadi penyeimbang, setelah Finlandia unggul lebih dulu pada menit ke-18 melalui Paulus Arajuuri.

Hasil satu angka dari lawatan pertama, membuat Kosovo ikut meramaikan persaingan di Grup I. Hal itu terjadi setelah dua partai lain juga berakhir imbang 1-1. Alhasil, Kosovo bakal menjadi tim yang tak diremehkan Islandia, Turki, Kroasia, Ukraina dan Finlandia.

Sebaliknya, Kosovo bakal menjadikan hasil dari partai tandang ke markas Finlandia, sebagai batu loncatan. Status baru langsung menyemat pada armada asuhan Albert Bunjaki, yakni kuda hitam.

"Hari bersejarah, momen yang spesial dan gol teramat penting. Kami pulang dengan satu angka, dan itu membuat bahagia sekitar 2 juta pasang mata di belakang kami. Sekarang, kami akan berusaha konsisten, karena selalu ada peluang untuk membuat sejarah lain," sebut Bunjaki, di situs resmi federasi sepak bola Kosovo.

Kosovo memperlihatkan potensi besar untuk menjadi tim kuda hitam. Pada laga versus Finlandia, mereka sukses menunjukkan kemampuan bermain layaknya tim yang sudah mapan.

Secara statistik, Kosovo mampu membuat 15 tembakan, dengan 4 di antaranya tepat sasaran. Berstatus tim tamu, tim berjuluk Dardanet tersebut tampil dominan, terlihat dengan 56 persen penguasaan bola. Akurasi umpan mereka sebagai tim baru juga tergolong tinggi, yakni 81 persen.

Pencapaian tersebut sebenarnya tak terlalu mengejutkan jika melihat komposisi pemain yang dimiliki timnas paling anyar di Eropa tersebut. Mereka punya sederet pemain berpengalaman seperti bomber Albert Bunjaku dan Milot Rashica, bomber asal Vitesse Arnhem.

Pada area tengah, Kosovo punya penggawa asal klub Red Bull Salzburg, Valon Berisha, lalu Enis Alushi (Nuremberg) dan Fanol Perdedaj (1860 Munich). Kekuatan lini belakang terdiri atas Alban Pnishi yang berkarier bareng Grasshopper Swiss, Amir Rrahmani (Dinamo Zagreb), Hekuran Kryeziu (Luzern) dan Leart Paqarada (SV Sandhausen).

Selain mereka, Kosovo masih memiliki stok pemain berkualitas. Beberapa di antara mereka, yakni Vedat Muriqi (Genclerbirligi, Turki), Herolind Shala (Kas?mpasa, Turki), Valmir Sulejmani (Hannover 96, Jerman), Bernard Berisha (Anzhi Makhachkala, Rusia), Bersant Celina (Twente, Belanda) dan Ardian Ismajli (Hajduk Split, Kroasia).

Sebelum laga kontra Finlandia, Pelatih Albert Bunjaki mengaku gembira dengan deretan pemain matang yang bersedia membela bendera Kosovo. Ia optimistis, kemampuan dan pengalaman para 'penggawa internasional' tersebut akan memberi nilai positif.