Tahun 2016 tampaknya bakal jadi tahun keemasan bagi Cristiano Ronaldo. Tak kurang empat trofi kejuaraan elite menanti untuk diangkat mega bintang Real Madrid dan Portugal tersebut. Bahkan, dua diantaranya sudah didapat Ronaldo. Pertama, tentu saja trofi Liga Champions bersama Madrid musim lalu. Dan yang terbaru adalah trofi Henri Delaunay yang didapat Ronaldo bersama tim nasional Portugal di final Piala Eropa 2016 setelah kandaskan perlawanan tuan rumah Prancis, Minggu (10/7/2016).

Dua trofi lainnya yang menanti adalah Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub, pertengahan Desember, yang kedua-duanya dijalani Ronaldo bersama Madrid. Di ajang Piala Super Eropa, Madrid akan menghadapi kompatriotnya Sevilla, 9 Agustus mendatang.

Jika CR7--julukan Ronaldo--bisa "menyapu bersih" kedua trofi tersisa itu, maka bisa dipastikan gelar FIFA Ballon d'Or akan kembali kepelukannya setelah tahun lalu direbut rival abadinya, Lionel Messi.

Pemain lain yang digadang-gadang masuk dalam kandidat peraih FIFA Ballon d'Or adalah Antoine Griezmann. Ini tak lepas dari kontribusi Griezmann membawa Atletico Madrid dan Prancis ke final Liga Champions dan Piala Eropa 2016.

Sayangnya, di dua final bergengsi itu, Griezmann "dikalahkan" Ronaldo. Striker berusia 25 tahun ini pun dengan sportif mengakui kekalahannya dari Ronaldo dan menilai sang rival lebih layak memenangi trofi FIFA Ballon d'Or.

Lantas, bagaimana dengan Messi? Bisa jadi bintang Barcelona asal Argentina ini bakal terlempar dari tiga besar teratas hasil voting FIFA Ballon d'Or. Meski sukses bawa Barcelona pertahankan mahkota La Liga musim lalu, namun Messi gagal bawa Argentina juara Copa America Centenario 2016.

Kegagalan itu membuatnya frustasi berat, karena itulah kali keempat dia gagal di final bersama Tim Tango--Piala Dunia 2014 dan Copa America 2007, 2015, dan 2016.

Setelah kegagalan di Copa America Centenario, Messi lalu memutuskan pensiun dari timnas, meski mendapat penolakan dari seluruh penjuru masyarakat Argentina yang memintanya membatalkan niatan tersebut.

Adapun pesaing Messi yang bisa membuatnya terlempar dari tiga besar teratas FIFA Ballon d'Or tidak lain adalah kedua rekannya di Barcelona, Luis Suarez dan Neymar.

Suarez yang tak dimainkan sama sekali pada Copa America Centenario oleh pelatihnya di timnas Uruguay, tetap masih punya kans masuk tiga besar teratas FIFA Ballon d'Or. Hal ini menyusul kontribusinya pula membawa Barcelona juara La Liga musim lalu.

Di samping itu, dia pun menggondol gelar Pichchi setelah menjadi pencetak gol terbanyak La Liga dengan 40 gol atau terpaut lima gol lebih banyak dari Ronaldo.

Sementara Neymar, selain juga punya andil besar seperti Messi dan Suarez dalam membawa Barcelona pertahankan juara La Liga. Dia kini punya kesempatan membawa Brasil meraih medali emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Sayangnya, harga itu harus dibayar mahal dengan kemungkinan ketidakikutsertaannya bersama Messi dan Suarez dalam membantu Barcelona menjuarai Piala Super Spanyol melawan Sevilla. Pasalnya, jadwal pertandingannya bentrok dengan perhelatan sepakbola di Olimpiade.

Lalu, siapakah yang bakal jadi pemenang FIFA Ballon d'Or 2016? Jawabannya baru akan diketahui di awal tahun depan.