PARIS - Cristiano Ronaldo menjalani akhir paling pahit di Euro 2016. Berhasil membawa timnya lolos ke partai final, CR7 hanya tampil beberapa saat di Stade de France pada Senin (11/7/2016). Sang penyerang internasional Portugal harus ditarik keluar dengan tandu karena cedera lutut di menit 25. Air mata Ronaldo membuat banyak orang merasakan luka batin yang dideritanya

Banyak yang berharap, Cristiano Ronaldo mengakhiri kekosongan gelar Portugal di kancah internasional dengan trofi Piala Eropa 2016. Apalagi, CR7 sudah mencetak tiga gol sepanjang turnamen.

Namun harapan itu berubah jadi kegetiran di menit sembilan, ketika Cristiano Ronaldo diterjang oleh Dimitri Payet. Lutut CR7 yang rentan mulai bermasalah.

Ronaldo tidak bisa bertahan lama. Tujuh menit kemudian, seisi stadion tampak tegang. Sang bintang Real Madrid tampak terduduk sembari menitikkan air mata.

CR7 sadar, ia tidak bisa melanjutkan pertandingan final yang begitu penting dalam kariernya. Beberapa pemain Portugal berusaha menenangkan sang kapten.

Ronaldo kala itu masih bisa berjalan keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis. Ia memaksakan diri untuk masuk kembali ke lapangan. Tapi itu juga tidak bertahan lama.

Menit 25, berakhir sudah. Ronaldo tak mungkin melanjutkan laga setelah kembali terduduk tak bisa bangkit. Di antara air mata yang menetes, ia menyerahkan ban kapten kepada Nani.

Pelatih Portugal, Fernando Santos, menggantinya dengan Ricardo Quaresma. Ronaldo sendiri mendapatkan aplaus kala meninggalkan lapangan dengan ditandu.

Entah di pihak mana pun, pendukung Barcelona atau Real Madrid, penggemar Portugal atau Prancis, semua terhenyak ketika salah satu bintang terbaik Eropa dekade ini tak bisa melanjutkan laga final Euro 2016, yang bisa jadi paling penting dalam karier CR7.