JAKARTA - Zinedin Zidane menanduk dada Materazzi ketika Prancis berhadapan dengan Italia di final Piala Dunia, 9 Juli 2006 silam. Dalam duel yang digelar di Olympiastadion, Berlin, Prancis dan Italia bermain imbang 1-1 selama 90 menit. Babak perpanjangan waktu pun digelar demi menemukan pemenang.

Saat babak kedua perpanjangan waktu, tepatnya menit 110, terjadi sebuah insiden. Diawali adu mulut, Zidane membalikkan badannya.

Kemudian, secara mengejutkan, Zizou menandukkan kepalanya ke arah dada Materazzi. Atas insiden ini, Zidane pun dihadiahi kartu merah oleh wasit asal Argentina, Elizondo Horacio. Tanpa Zidane, Prancis kalah lewat adu penalti, 3-5.

Berbagai spekulasi mengenai tandukkan Zidane ke Materazzi bermunculan setelahnya. Teori paling populer adalah Zidane menanduk Materazzi lantaran ibunya diejek.

Ternyata, bukan ibu Zidane yang diejek Materazzi. Mantan bek Inter Milan tersebut mengaku melecehkan adik perempuan Zidane.

"Saya meledek adik perempuannya, bukan ibunya seperti yang banyak ditulis di koran. Saya tak akan menyerang ibunya karena saya sudah kehilangan sosok ibu ketika masih berusia 15 tahun," kata Materazzi dalam sebuah wawancara dengan L'Equipe.

Beberapa pihak menganggap Materazzi sebagai pahlawan Italia karena mampu membuat Zidane diusir wasit. Dengan demikian, Italia sukses menggondol trofi Piala Dunia keempat mereka.

"Setelah saya sadari, apa yang saya katakan sangat bodoh. Terkadang, saat berjalan di sudut kota Italia, fans berteriak: 'Marco, kamu hebat sudah memancingnya untuk menandukmu,'," terang Materazzi.

"Itu membuat saya marah karena saya adalah orang yang menerimanya! Tapi, itu menunjukkan seberapa aneh cerita yang sudah disebar dan diubah. Bukan masalah, saya tak pernah tersinggung, mungkin tak akan pernah," lanjutnya.***