JAKARTA - Ketika Perancis dan Swiss mendapatkan hasil pertandingan yang mereka inginkan yaitu imbang 0-0 di laga terakhir Grup A Piala Eropa, Minggu (19/6), di saat bersamaan beberapa insiden menjadikan pertandingan itu hari yang memalukan bagi penjaga stadion dan juga perusahaan peralatan olahraga.

Empat pemain Swiss harus mengganti baju mereka yang robek, sementara bola yang diproduksi adidas meletus. Di luaran stadion, bola dengan jenis yang sama dijual seharga US$158 atau sekitar Rp2 juta.

Di saat bersamaan, rumput-rumput di Stadion Pierre Mauroy pun rusak dan membuat para pemain tergelincir. Penjaga stadion bahkan harus membenahi rumput-rumput itu pada jeda turun minum.

Lapangan di kota Lille itu, yang berada di bawah naungan atap stadion yang bisa dibongkar-pasang, masih akan digunakan di partai Italia versus Rep. Irlandia pada Rabu nanti, pertandingan 16 Besar, dan juga perempat final.

"Rumput lapangan Marseille memang lebih baik, namun ini sangat mengesalkan. Saya tak tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas hal ini," kata pelatih timnas Perancis Didier Deschamps, yang juga pernah mengeluhkan kondisi rumput di Stadion Velodrome, Marseille.

"Kami baru sampai di babak grup dan bukan hal baik jika kondisi rumputnya sudah seperti itu."

Pelatih timnas Swiss, Vladimir Petkovic, juga mengakui kondisi rumput seperti itu mempengaruhi permainan mereka.

"Saya berharap mereka bisa mengeringkan rumput lapangannya karena ini sangat tak bagus. Namun kondisinya sama untuk kedua tim sehingga kami tak bisa mengeluh," kata Petkovic.

Sementara soal kostum timnas Swiss yang rusak, Petkovic tak ingin terlalu menyorotinya.

"Jika baju sering kali ditarik, maka jahitanya bisa terlepas. Ada empat dan mungkin lima (kostum) yang rusak di akhir pertandingan. Jika kostum itu ditarik, maka akan rusak," katanya.

Kiper Swiss yang juga pemain terbaik di laga itu, Yann Sommer, mengatakan bahwa rusaknya kostum mereka lebih karena laga yang berjalan keras

"Ini memang bisa terjadi. Artinya ada pertarungan di atas lapangan, dengan banyak sekali duel. Kostum bisa saja rusak dan hari ini ada banyak yang seperti itu. Tapi saya tak bisa mengatakan bahwa kami harus menggantinya, karena Puma itu hebat," kata Sommer.