MEDAN - Satu persatu persoalan yang dihadapi dari ratusan juta jiwa peserta JKN KIS, berhasil diselesaikan dengan apik oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Bahkan, ratusan triliun rupiah pun sudah digelontorkan pemerintah untuk penanganan kesehatan masyarakat sejak bergulirnya program ini. Manfaat ini pula yang sudah dirasakan Irmalasari. Wanita berusia 39 tahun ini menjelaskan, menjadi peserta JKN KIS itu tidak rugi. Sebab, tidak direpotkan dengan segala persoalan biaya.

Kepada awak media ini, wanita yang beromisili di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area itu menjelaskan, tentang pengalamannya ketika menuju ke persalinan anak ketiga.

Diapun bersedia menshare pengalamannya sejak menjadi peserta JKN KIS, melalui testimoni yang disampaikan di pesan aplikasi WhatsApp.

"Hai moms.... Aku mau share tentang pengalamanku pakai BPJS (Kesehatan). Sebenarnya aku gak punya masalah sama kehamilanku. Tapi aku memang berencana mau steril setelah kelahiran anak ketiga," ujar wanita yang akrab disapa Sari ini.

Sari melanjutkan, karena dia dan suaminya Bayu Ananda (42) memutuskan sudah cukup untuk memiliki tiga anak saja, sehingga Sari dan Bayu pun sepakat untuk tidak memiliki anak lagi setelah anak ketiganya lahir.

"Aku merasa aku sudah cukup dikaruniai 3 anak. Setelah berkonsultasi dengan dokter, aku harus melahirkan secara caesar, karena sekalian disteril," ujarnya.

Dikarenakan sang suami, Bayu adalah seorang karyawan swasta di salah satu perkebunan kelapa sawit ternama di Kota Medan dan menjadi peserta JKN KIS dari kategori Pekerja Penerima Upah (PPU), akhirnya istri Bayu pun harus menjalani operasi caesar untuk persalinan anak ketiga.

"Tapi pada saat itu kondisi keuangan lagi tidak baik. Untung ada BPJS (Kesehatan), sehingga biaya operasi caesar bisa ditanggulangi oleh BPJS (Kesehatan)," terangnya.

Tak lupa, Sari juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah khususnya BPJS Kesehatan yang telah menyelenggarakan program JKN KIS yang sangat menyentuh langsung untuk kebutuhan bagi seluruh masyarakat Indonesia., sehingga dia dan suami tak perlu lagi merasa khawatir.

“Terima kasih BPJS....,” tutup Sari.