MEDAN - Pihak kepolisian menduga motif Zuraida Hanum (41) membunuh suaminya Jamaludin, hakim PN Medan, karena sakit hati akan dicerai. ''Rumah tangga sudah retak dan sakit hati karena mau dicerai,'' kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono, Kamis (9/1/2020) malam, seperti dikuti dari detik.com.

Pengacara hakim Jamaluddin, Maisarah, membenarkan bahwa kliennya ingin menceraikan sang istri, Zuraida Hanum. Maisarah mengatakan, permintaan itu disampaikan kepadanya tiga hari sebelum Jamaludin ditemukan tewas.

''Saya dikonsultasi, rencananya mau dikasih untuk ibu (istri Jamaluddin), cuma mungkin ibu ada pengacara sendiri atau gimana, saya nggak tahu. Terakhir di tanggal 26 (September 2019) bapak minta kami untuk mendampinginya,'' jelas Maisarah saat dihubungi detik.com, Kamis (9/1/2020).

Maisarah mengatakan, Jamaluddin berencana menyerahkan berkas perceraian itu kepadanya pada Rabu (27/11). Namun, karena dia masih mengerjakan berkas perkara lain, pertemuan itu tidak jadi dilakukan.

''Rabu di WA (WhatsApp) salinannya putusannya nggak bisa siap Rabu itu, katanya besok ya, bilangin Kamis. Karena Kamis saya nggak ada kerjaan, saya nggak keluar. Jadi hari Jumatlah saya pikir ngambil-nya karena ada mau ngambil salinan putusan tadi,'' jelas Maisarah.

Maisarah menceritakan, pertemuannya dengan Jamaluddin tidak kunjung terjadi. Maisarah juga mengaku mengetahui Jamaluddin tewas berdasarkan informasi dari rekan kerjannya

Minta Dihukum Berat

Sementara anak sulung hakim Jamaluddin, Kenny Akbari, menganggap perbuatan ibu tirinya terlalu kejam. Kenny adalah anak dari istri pertama hakim Jamaluddin. Zuraida Hanum sendiri diketahui merupakan istri kedua Jamaluddin.

''Harapannya pelaku diberi hukuman seberat-beratnya, kalau bisa seumur hidup,'' ujar Kenny Akbari, saat dihubungi (Kamis/9/1/2020).

Saat pembunuhan, Kenny tidak berada di lokasi kejadian. Dia mengaku sedang di rumah sakit saat ayahnya dibunuh pada 28 November lalu.

''Saat kejadian saya di rumah sakit, baru pulang pada hari Jumat. Saya tak di tempat waktu kejadian,'' paparnya.***