MEDAN - Hakim PN Medan Jamaludin ditemukan tak bernyawa dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado di kebun sawit, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (29/11/2019) lalu. Putri sulung Jamaluddin, Kenny Akbary, menginginkan pembunuh ayahnya dijatuhi hukuman seberat-beratnya. ''Harapannya, aku dari pertama sudah bilang siapa pun pelakunya nggak pandang bulu, harus dapat ganjaran seberat-beratnya. Pokoknya, intinya kalau bisa hukuman mati juga, gimana dia habisi nyawa almarhum abuku, seharusnya dia dapat ganjarannya kayak gitu juga, karena ini sudah sangat terencana bagus sekali, bersih,'' kata Kenny, Rabu (8/1), seperti dikutip dari merdeka.com.

Kenny Akbary merupakan anak Jamaludin dengan istri pertamanya. Sedangkan Zuraida Hanum (ZH), yang sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka pembunuhan Jamaludin, merupakan istri keduanya.

Polisi telah menetapkan tiga tersangka pembunuhan berencana ini dan salah satunya yakni ibu tiri Kenny sendiri, ZH (41) atau istri Jamaluddin, kemudian JP (42) dan RF (29).

Kenny mengaku masih tidak percaya jika ibu tirinya tega menghabisi nyawa ayahnya.

''Saya masih nggak nyangka, terkejut gitu, kok tega melakukan itu, ya sudahlah biarlah aparat polisi yang mengusut,'' ucapnya.

Tak Pernah Bertengkar Hebat

Putri sulung Jamaluddin ini mengaku baru mengetahui ibu tirinya ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan ayahnya setelah penyidik memberitahunya kemarin.

Sebelumnya ia menduga bahwa pelaku pembunuhan adalah rekan bisnis atau rekan kerja ayahnya.

Terlebih ia mengaku ayah dan ibu tirinya tak pernah bertengkar hebat, dan tidak pernah terlihat ada masalah yang terlalu besar.

''Paling bertengkar biasa. Nggak ada heboh kali gitu kan, terus nggak ada sih masalah yang terlalu apa gitu yang membuat sampai muncul niat membunuh itu. Nggak ada menurut aku pribadi, tapi aku nggak tahu kejadian seperti ini,'' ucap Kenny

Kenny mengaku sebenarnya dirinya sempat curiga saat mendengar keterangan ibu tirinya di prosesi pemakaman Jamaluddin di Nagan Raya, Aceh. Ia merasa ada kejanggalan dari keterangan yang diberikan ibu tirinya ke polisi.

''Kok berbanding terbalik alibinya, nggak bisa diterima akal sehat gitu dan kok kayaknya ditambah-tambahi. Tapi tetap juga positif thinking gak mungkin lah masa Bunda orang paling dekat, orang yang paling dekat, nggak mungkinlah,'' ucapnya.***