JAKARTA - Ratusan miliar rupiah digelontorkan setiap tahun untuk penyelenggaraan Ujian Nasional (UN). Dengan dihapuskannya UN, maka ratusan miliar rupiah bisa dihemat. ''UN nanti kan enggak ada lagi atau diganti lebih ke arah asesmen. Itu yang selama ini, ratusan miliar bisa dihemat. yang kemudian bisa kita lokasikan untuk bisa apa, misalnya untuk pengembangan infrastruktur,'' kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud Ade Erlangga Masdiana usai diskusi bertajuk ''Merdeka Belajar Merdeka UN'' di kawasan Menteng, Sabtu (14/12/2019), seperti dikutip dari kompas.com.

Erlangga menuturkan, salah satu pengembangan infrastruktur yang dimaksud adalah perbaikan sekolah-sekolah rusak.

Di samping itu, dana yang dihemat dari peniadaan UN juga akan dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru. 

''Oleh karena itu hal-hal yang kemudian kita lakukan efisiensi itu bisa kita alokasikan kepada hal yang sangat urgen ke depan,'' ujar Erlangga.

Diberitakan sebelumnya, Kemendikbud telah menetapkan 4 pokok kebijakan bidang pendidikan nasional melalui program ''Merdeka Belajar''.

Salah satu kebijakannya adalah menghapus sistem Ujian Nasional mulai 2021 mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, UN tahun 2020 akan menjadi UN terakhir.

''Penyelenggaraan UN tahun 2021 akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter,'' ujar Nadiem.

Pelaksanaan ujian tersebut akan dilakukan siswa yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga dapat mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran. ***