MEDAN - Ida Hafni Sitompul Spd. Begitulah nama lengkap wanita berusia 52 tahun itu. Warga Jalan M Basyir No. 21 D, Kelurahan Pangkalan Mansur, Kecamatan Medan Johor, tersebut merupakan salah satu dari puluhan pasien cuci darah di RSUD dr Pirngadi Medan yang pagi tadi sedang melakukan rutinitasnya cuci darah dalam dua kali seminggu. Ditemui di Ruang Haemodialisa RSUD dr Pirngadi Medan, guru SD Negeri 060929 terlihat santai saat kepala ruangan memperkenalkan awak media ini untuk melakukan wawancara seputar manfaat yang diperolehnya selama menjadi peserta JKN KIS.

Menurut Ida, aktivitas cuci darah ini sudah dilakukannya sejak 7 tahun 5 bulan lalu. Di mana, wanita ini sebelumnya didiagnosis dokter bahwa Ida mengalami gagal ginjal.

“Tadinya darah tinggi dan asam urat. Kalau dulu saya kan gemuk, jadi sering minum obat diet. Sebelumnya makan obat juga, apa yang dikatakan orang obat ini bagus, ya saya buat atau saya beli. Mungkin karena kurang minum juga makanya lari ke ginjal,” jelas Ida, Sabtu (14/9/2019).

Sejak itupula yang membuat Ida harus rutin dua kali seminggu untuk cuci darah.

“Kalau manfaat yang sudah saya dapat seperti layanan cuci darah, obat-obatan, Hemapo untuk stamina pertahankan HB. Kalau HB kita 10 ke atas sekali seminggu, tapi kalau di bawah 10, harus dua kali seminggu,” bebernya.

Ida mengaku sangat tertolong sekali dengan menggunakan kartu JKN KIS. Di mana, seluruh biaya ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.

“Kalau cuci darah ini dua kali seminggu yakni Selasa dan Jumat. Ya tertolong sekali, kita juga banyak terimakasih yang menciptakan alat cuci darah ini dan BPJS Kesehatan yang sudah memberikan banyak manfaat untuk kesehatan masyarakat Indonesia,” bilangnya.

Jika dikalkulasikan, sejak 7,5 tahun lalu, setidaknya Ida harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit yakni sekitar Rp 4,272 miliar. Namun dengan menjadi peserta, dirinya pun tidak direpotkan lagi, karena premi yang dibayarkannya juga secara otomatis sudah dipotong dari gajinya sebagai PNS Golongan 4a.

“Kalau di sini sekali cuci darah itu sekitar 500 ribu rupiah, seminggu itu ada dua kali. Kalau umum, sudah berapa harus bayarnya. Alhamdulillah sekali sangat membantu,” tandasnya.