GAZA - Dua remaja Palestina meninggal dunia setelah ditembak tentara Israel pada bagian leher dan perut di perbatasan Gaza, Jumat (6/9). Dikutip dari republika.co.id, Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina di Gaza menyebutkan dua remaja itu tewas ditembak tentara Israel di daerah yang dikuasai Hamas.

Ali al-Ashqar, berusia 17 tahun, salah satu dari dua remaja yang tewas. ''Ia ditembak di leher oleh tentara Israel di sepanjang pagar perbatasan timur Jabalia di Gaza utara,'' kata seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina dilansir AFP, Jumat (7/9).

Sedangkan remaja satu lagi tewas ditembak di bagian perut, di timur Kota Gaza, lanjut kata jurubicara itu. Anak remaja yang tewas kemudian dikenal sebagai Khaled al-Rabaee, berusia 14 tahun.

Dihubungi AFP, tentara Israel menolak mengomentari keadaan di sekitar salah satu kematian itu. Namun dalam sebuah pernyataan, dikatakan sekitar 6.200 ''perusuh dan demonstran'' telah berkumpul di lokasi-lokasi di sepanjang perbatasan.

Israel mengklaim tembakan itu untuk menghindari demonstran melemparkan bom molotov dan alat peledak kepada pasukan. Tembakan itu juga mencegah warga Palestina mendekati pagar. Pemerintah dan warga Palestina telah sering mengadakan protes mingguan yang keras di sepanjang pagar perbatasan yang dibentengi sejak Maret 2018.

Para pengunjuk rasa menyerukan agar Israel mengakhiri pengepungan yang melumpuhkan kehidupan warga Gaza serta menuntut hak untuk kembali ke tanah tempat keluarga mereka melarikan diri pada tahun 1948, yang sekarang berada di dalam Israel.

Israel mengatakan mengembalikan tanah itu sama artinya dengan kematian negara Yahudi dan menuduh penguasa Islam Hamas di Gaza menggunakan protes sebagai kamuflase serangan. Setidaknya 308 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel di Gaza sejak protes dimulai, mayoritas selama demonstrasi.***