KONAWE - Tujuh orang dilaporkan tewas dan puluhan hilang, akibat terbakarnya Kapal Motor (KM) Izhar di Perairan Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sabtu (17/8/2019), sekitar pukul 10.15 Wita. Dikutip dari liputan6.com, kapal rute Kota Kendari-Bungku Selatan, Sulawesi Tengah itu bermuatan lebih 80 orang, termasuk ABK dan kapten kapal.

Kapal diketahui berangkat pada Jumat (17/8/2019) sekitar pukul 22.00 Wita dan rencananya akan tiba pada Sabtu (17/8/2019) sekitar pukul 04.00 Wita.

Sekitar setengah jam lebih setelah berangkat, tiba-tiba terdengar teriakan panik penumpang. Saat itu sekitar pukul 10.30 Wita. Hanya beberapa detik, puluhan penumpang langsung berebut keluar dek sambil berlarian di atas kapal.

Api yang menyala dari ruang mesin langsung membakar sejumlah bagian kapal. Kepulan asap membuat sesak puluhan penumpang yang masih bertahan di atas kapal.

Tak lama, puluhan penumpang memilih lompat ke dalam laut. Tanpa jaket pelampung dan sekoci, penumpang nekat berenang karena api sudah nyaris menghanguskan seisi kapal.

Saat itu, kapten dan ABK kapal yang berjumlah 5 orang tak dapat berbuat banyak. Kapten kapal, Sarludin Abdul Rasak (42) mengatakan, dia dan anggotanya berusaha memadamkan api yang menyala tiba-tiba.

''Kami tak sempat ambil air, kapal mulai goyang karena penumpang panik,'' ujar Sarludin.

Saat kapal sudah terbakar, kapten kapal masih berusaha mengemudikan kapal. Namun, karena api menyala dengan cepat, pihaknya langsung membantu evakuasi penumpang. ''Kami langsung lompat dan menyelamatkan diri juga,'' ujarnya.

Kesaksian Penumpang

Karena panik, beberapa bahkan tak sempat mengingat jika sedang bersama anggota keluarga yang lainnya di atas kapal.

''Kejadiannya cepat sekali diatas kapal, saya masih tidur,'' ujar Nur Arpah Haji Har, salah seorang penumpang kapal.

Nur Arpah menceritakan, dia berangkat dari Kendari menuju Salabangka dengan kerabatnya bernama Samsiah Lewa (41). Saat itu, Nur Arpah tak bisa berbuat banyak karena sementara tidur dan kaget oleh bunyi kegaduhan.

''Saya awalnya tidur dengan Samsiah, tapi karena panik langsung lompat ke laut,'' ujar Nur Arpah.

Saat melompat ke laut, Nur Arpah tak mengingat jika sedang bersama Samsiah. Sebab, kobaran api dan teriakan penumpang membuat dia gugup dan refleks mengambil tindakan.

''Saya tak lihat Samsiah waktu lompat ke laut, saya langsung ikut lompat bersama orang lain setelah berada di pintu keluar kapal,'' ujarnya.

Nur Arpah mengungkapkan, hanya berpegang pada springbed hanyut. Dia bersama sekitar 10 orang penumpang, berpegangan pada kasur tersebut hingga pertolongan datang.

Sebanyak 4 orang lainnya yang berhasil menyelamatkan diri, juga mengungkapkan kepanikan mereka. Keempatnya yakni, Didin (14), Juma (48), Mona (6) dan Toni (8).

Keempatnya yang diketahui satu keluarga, panik dan memutuskan melompat ke dalam laut. Berpegangan pada gabus, mereka diselamatkan warga dan nelayan sekitar sejam setelah insiden.

''Tapi, bapak saya hilang dan belum ditemukan,'' ujar Didin.

Ayah Didin yang diketahui bernama Omang (65), hanya berhasil menyelamatkan putrinya Mona. Namun, Mona yang sudah berhasil selamat tak mengetahui kondisi ayahnya. ''Adik saya Mona tak bisa berbicara sejak kecil,'' ujar Didin.

Tujuh Orang Meninggal

Sebanyak 7 orang meninggal dunia karena tenggelam saat KM Izhar terbakar. Ketujuhnya yakni, Omang (65), Sarmia (38), Haikal (4), Samsia Lewa (41), Nurianti (45) dan Naura (3).

Dari 7 orang korban, 3 orang berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang perempuan. Lima orang berusia dewasa dan dua orang yang masih anak-anak, rata-rata tak bisa berenang.

Lima orang lainnya, hingga saat ini belum ditemukan. Kelimanya yakni, Faisal (20), Lantapa (50), Ruslan (25), Nurlaila (40) dan Iti.

Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi mengatakan, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap korban meninggal. Sisanya masih dilakukan pencarian.

"Kami masih mencari korban. Yang ditemukan, beberapa sudah diambil keluarga dan dibawa pulang," ujar Djunaidi.

Kapolsek Soropia Iptu Sofyan mengatakan saat ini ada 39 orang data penumpang selamat. Beberapa masih dirawat di Puskesmas Soropia dan beberapa lainnya sudah pulang.

''Kami masih ikut membantu melakukan pencarian. Beberapa ABK termasuk kapten kapal sudah diperiksa,'' ujar Sofyan.***