MAKKAH - Hujan mengguyur Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/8), sekitar pukul 14.45 Waktu Arab Saudi (WAS), ketika jutaan jamaah haji melaksanakan rangkaian wukuf. Dikutip dari liputan6.com, setelah cuaca panas mendera hingga 36 derajat celcius, terjadi perubahan tiba-tiba di Arafah. Jamaah haji yang tengah berada dalam tenda, merdengar suara petir menyambar di langit dan tampak awan menghitam. Tak lama rintik hujan turun, membasahi Tanah Arafah. Kian lama kian deras, diiringi angin.

Beberapa jamaah haji dari tenda nomor 28, tempat Liputan6.com berdiam diri, tampak bergegas menuju pintu tenda. Penasaran, benarkah hujan turun di tengah proses ibadah wukuf.

Ucapan syukur keluar, saat tangan menggapai air jatuh dari langit. Hujan berkah mengiringi puncak haji di Arafah.

''Hujan ini mendinginkan kita, mengantarkan kepada kesejukan,'' ucap jemaah haji bernama Efa Ariani.

Dia pun tampak semringah dan seakan tak peduli hujan membasahi baju ihram yang dipakainya.

Syafruddin, jamaah haji asal Media Center Haji (MCH) menuturkan jika salah satu waktu mustajab saat berdoa adalah ketika hujan.

Dia pun mengajak melantunkan doa untuk diri sendiri diri, keluarga maupun umat Islam lainnya.

''Doa saat hujan, Allahumma shayyiban naafi'an. Semoga hujan yang turun membawa manfaat dan keberkahan,'' jelas dia.

Dari pantauan, hujan berlangsung sekitar setengah jam. Rintik air tak lagi terlihat meski suara petir masih terdengar.

Hujan Turun Setelah Selesai Wukuf

Guyuran hujan ini berlangsung setelah 45 menit jamaah haji Indonesia menyelesaikan rangkaian ibadah wukuf. Mulai dari pembacaan Alquran, shalat berjamaah, khutbah wukuf hingga berdoa bersama.

Khutbah wukuf di Arafah disampaikan K.H. A. Bunyamin Ruhiyat, dengan tema menggapai kemabruran haji.

Turut memberi sambutan Amirul Hajj selaku Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan wukuf di Padang Arafah adalah medium kembali ke jati diri. Kemampuan untuk berkontemplasi, berdiam diri melakukan refleksi mengenali jati diri sesungguhnya sebagai manusia.

Hal ini sesuai dengan ajaran Agama  Islam yang menitiktekankan pada aspek kemanusiaan.***