EL PASO - Seorang pria melakukan penembakan secara brutal di sebuah cabang supermarket Walmart, di kompleks Cielo Vista Mall, di kota perbatasan Amerika Serikat (AS), El Paso, negara bagian Texas. Sekitar 20 orang tewas dan 26 lainnya terluka akibat insiden itu. Dikutip dari liputan6.com, polisi sudah menahan pria kulit putih berusia 21 asal distrik Allen, pinggiran kota Dallas yang berjarak lebih dari 600 mil (setara 965 kilometer) jauhnya. Pria tersebut menyerahkan diri kepada polisi, demikian dilasir The Guardian pada Ahad (4/8/2019).

Kepala polisi El Paso Greg Allen mengatakan ''manifesto'' sedang diselidiki sehubungan dengan tersangka, dan penembakan itu sedang diselidiki sebagai potensi kejahatan rasial.

Beberapa saksi mata mengaku mendengar suara yang terdengar seperti balon meletus berkali-kali, sebelum melihat penembak berlari memasuki supermarket.

Kianna Long, yang berada di Walmart bersama suaminya, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa orang-orang berlarian untuk menyelamatkan diri.

''Orang-orang panik dan berlari, berteriak mengatakan ada seorang penembak ... Mereka berlari sambil menunduk, takut terkena peluru. Banyak orang terjatuh bersimbah darah,'' katanya.

Long dan suaminya berlari cepat melalui gudang di bagian belakang supermarket, sebelum berlindung dalam lemari besi bersama dengan beberapa pengunjung lainnya.

Sementara cabang Walmart yang menjadi lokasi penembakan dilaporkan sedang ramai saat insiden terjadi, di mana konsumen didominasi oleh keluarga yang bersiap menghadapi tahun ajaran baru.

Polisi memperkirakan ada hingga 3.000 pelanggan dan 100 staf di supermarket itu ketika terjadi penembakan.

Polisi mulai menerima laporan penembakan pada Sabtu 3 Agustus, sekitar pukul 10.39 pagi waktu waktu setempat.

Segera setelah itu, departemen kepolisian mengetwit bahwa petugas menanggapi laporan penembakan aktif, dan mengimbau khalayak untuk menjauh dari daerah di sekitar kompleks Cielo Vista Mall, yang terletak di selatan bandara internasional El Paso.

Mengutip sumber otoritas hukum setempat, stasiun televisi El Paso KTSM menayangkan di situs webnya, dua foto tersangka yang diambil oleh kamera keamanan sesaat sebelum penembakan terjadi.

Foto-foto itu menunjukkan seorang pria kulit putih muda mengenakan kacamata, celana warna khaki, dan T-shirt gelap.

Dia terlihat membawa senapan gaya penyerangan dan mengenakan headphone atau pelindung telinga.

El Paso terletak di Texas barat, tepat di perbatasan dengan Meksiko. Kota multikultur itu dihuni oleh sekitar 600 ribu penduduk, di mana 80 persen merupakan keturunan Latin.

Kota kembarannya di Meksiko, Ciudad Juárez, terletak tepat di seberang dinding pembatas yang membelah daerah pusat kota mereka. Lebih dari 23.000 pejalan kaki menyeberang dari Ciudad Juárez ke El Paso untuk bekerja setiap hari.***