MANOKWARI - Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, sudah memiliki sembilan Puskesmas. Namun, hanya dua Puskesmas yang memiliki dokter. Jadi, hanya dua dokter yang mengabdi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kabupaten tersebut. Dikutip dari poskotanews.com, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Manokwari, Meryta Oktaviane Rondonuwu, Jumat (1/8/2019), mengungkapkan, di daerah tersebut belum ada rumah sakit.

''Faskes (fasiitas kesehatan) yang ada hanya Puskesmas. Pasien yang tidak bisa ditangani Puskemas maka harus dirujuk ke Manokwari sebagai daerah terdekat,'' kata Meryta.

Kabupaten yang kaya akan potensi pariwisata dan pertanian ini, memiliki sembilan Puskesmas. Seluruh Puskesmas tersebut sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

''Dari sembilan Puskesmas ini hanya dua yang ada dokternya, yakni Puskesmas Anggi dan Puskesmas Menybouw. Itu pun cuma dokter umum, tidak ada dokter spesialis,'' katanya lagi.

Menurutnya, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk membangun rumah sakit. Ia pun yakin Kabupaten Pegunungan Arfak memiliki kemampuan itu.

Selain rumah sakit, pihaknya berharap pemerintah daerah juga memikirkan ketersediaan dokter di kabupaten baru itu. Dengan demikian masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

''Kalau dokternya lengkap, dari dokter umum sampai dokter spesialis lalu alat kesehatan lengkap maka kapitasi yang kami bayarkan pun akan lebih besar. Saat ini belum lengkap jadi pembayaran kapitasi di Pegunungan Arfak tidak terlalu besar, sesuai dengan jenis pelayanan,'' ujarnya lagi.

Dari Januari hingga Juli 2019 dana kapitasi yang dibayarkan BPJS Kesehatan Cabang Manokwari kepada tujuh kabupaten yang menjadi wilayah kerjanya sudah mencapai Rp20 miliar

''Kami berharap faskes di tujuh daerah ini terus meningkat, termasuk sarana prasarana serta sumber daya manusianya. Dengan demikian masyarakat tidak perlu ke tempat lain untuk berobat,'' katanya. ***