NEW DELHI - Sebanyak 200 bayi di 132 desa di Distrik Uttarkashi, India, dalam tiga bulan terakhir. Anehnya, tak satu pun dari 200 bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Dikutip dari beritasatu.com, para pejabat di negara India Utara tengah menyelidiki dugaan aborsi selektif untuk jenis kelamin, setelah pemerintah mengetahui data tersebut. Pemerintah India membentuk tim terdiri dari 25 orang untuk menyelidiki masalah itu.

Data resmi mengungkapkan, 947 anak dilahirkan di 500 desa di distrik Uttarkashi negara bagian Uttarakhand. Diantara 200 kelahiran di 132 desa, tidak seorang pun ditemukan bayi perempuan.

Meskipun demikian, data yang sama menyebutkan lebih banyak bayi perempuan (479) dibandingkan bayi laki-laki (468) yang dilahirkan di distrik itu dalam tiga bulan tersebut.

''Dari 132 desa yang disurvei, 82 desa menunjukkan tingkat kelahiran lebih tinggi, jadi kami akan menyelidiki desa-desa itu terlebih dulu,'' kata Hakim Distrik Uttarkashi, Ashish Chauhan.

Menteri Kesejahteraan Perempuan dan Anak-anak di Uttarakhand, Rekha Arya, mengatakan telah meminta laporan dari otoritas distrik tersebut. ''Satu tim akan mengawasi persoalan itu untuk melihat apakah ada keguguran atau aborsi paksa dilakukan di sana,'' ujarnya.

Namun, Chauhan menyebut situasi itu tidak mengkhawatirkan sama sekali dan data yang mengejutkan itu bisa saja ''kebetulan''. Pernyataan itu langsung dibantah oleh aktivis hak asasi manusia perempuan

Prabhat Kumar dari Save The Children mengatakan diskriminasi gender dan festisida perempuan adalah masalah besar di seluruh India.

''Ini tidak mungkin kebetulan bahwa tidak seorang pun anak perempuan yang lahir di 132 desa. Ini tampaknya kasus diskriminas dan pengabaian kepada anak perempuan,'' kata Kumar.***