DENPASAR - Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,0 mengguncang wilayah Provinsi Bali, Selasa (16/7) pagi. Guncangan gempa yang sangat kuat tersebut menyebabkan banyak bangunan rusak. Dikutip dari liputan.com, sebelum gempa menggucang, sejumlah warga menemukan ribuan ikan terdampar di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kabupaten Badung. Ikan-ikan itu terdampar di tepi pantai pada malam hari sebelum gempa terjadi.

Banyak yang mengaitkan antara terdamparnya ribuan ikan tersebut dengan gempa yang mengguncang Bali. Benarkah ada kaitannya?

Kepala Bada Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan menampik keterkaitan dua fenomena alam tersebut. Menurutnya, hampir tak ada kaitannya sama sekali antara terdamparnya ribuan ikan tersebut dengan gempa bumi yang mengguncang.

''Saya kira itu fenomena alam yang tidak ada kaitannya sama sekali,'' kata Taufik, Selasa (16/7/2019).

Kendati begitu, Taufik mengakui jika puluhan tahun lalu, tepatnya pada tahun 1975, ketika gempa mengguncang China, tingkah laku ikan menunjukkan perilaku berbeda. Mereka meloncat-loncat ke luar dari kolam. Penelitian terhadap perilaku ikan dan gempa bumi pun dilakukan.

Namun, hal itu hanya terjadi sekali dan pada gempa-gempa berikutnya ikan-ikan tak menunjukkan perilaku serupa. Oleh karenanya, Taufik memisahkan dua fenomena alam itu yang kebetulan terjadi secara berdekatan.

''Fenomena tingkah laku ikan tidak bisa menunjukkan terjadinya suatu gempa,'' katanya.

Hingga kini, lanjutnya, belum ada alat pendeteksi canggih yang dapat memprediksi terjadinya gempa. Para ahli hanya baru bisa menyimpulkan titik lokasi gempa lantaran berkaitan dengan pergeseran lempeng bumi yang bisa diprediksi dan diteliti.***