JAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menolak pembangunan akses tol ke bandara baru Yogyakarta di Kulon Progo. Namun, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Harto, memastikan Solo-Yogyakarta tetap akan tersambung jalan tol hingga bandara di Kulon Progo. Dikutip dari kumparan.com, Budi Harto menyebut, jalan tol akses bandara baru termasuk dalam trase Tol Yogyakarta-Solo. Ruas tol itu juga telah masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diprioritaskan pemerintah.

''Jadi (dibangun), sampai ke Kulon Progo (bandara baru) jadi,'' tegasnya kepada kumparan, Jumat (5/7).

Memang, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, rute tol yang akan dibangun oleh Adhi Karya itu yakni Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo sepanjang 91,93 km.

Namun jika menengok daftar PSN yang diterbitkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), trase Tol Yogyakarta-Solo hanya sepanjang 40,49 km dan tak tercantum rute menuju bandara baru.

''Ya itu disesuaikan, Jadi Sultan sudah mengizinkan sebenarnya,'' kata Budi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Hananto Hadi Purnomo, menjelaskan bahwa Sri Sultan menolak Tol Yogyakarta-YIA karena tidak memiliki acuan. Sebab sepengetahuannya, tol yang akan melintasi Kulon Progo adalah rute Yogyakarta-Cilacap, bukan Yogyakarta-Solo. Sementara Tol Yogyakarta-Cilacap masih dalam tahap perencanaan, bukan pembangunan.

''Yang ada itu adalah jalan Tol Yogya-Cilacap, lewatnya Kulon Progo. Jadi kalau Pak Gubernur ngomong enggak setuju Tol Yogya-Bandara, lha enggak ada acuannya kok,'' katanya saat jumpa pers di salah satu resto di Yogyakarta, Rabu (3/7). ***