MEDAN – Fasilitas kesehatan sudah saatnya berbenah dan melakukan berbagai terobosan maupun inovasi dalam meningkatkan kepuasan pasien khususnya kepesertaan BPJS Kesehatan yang mengelola program JKN - KIS. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah kepesertaan JKN-KIS dari waktu ke waktu. Sebab, kepuasan pasien menjadi salah satu kunci keberhasilan fasilitas kesehatan untuk survive di era JKN-KIS.

Seperti halnya dengan RSUP H Adam Malik. Rumah sakit milik Kemenkes RI ini telah melakukan berbagai inovasi sekaitan dengan meningkatkan jumlah kunjungan dan kepuasan pasiennya terkhusus peserta JKN – KIS. Sebab, Sebagian besar pasien di rumah sakit ini adalah pasien JKN KIS.

“Jadi inovasi apapun yang kita buat pastilah diperuntukkan bagi peserta JKN – KIS,” ujar Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak, Rabu (26/6/2019).

Wanita yang akrab disapa Oca ini mencontohkan, pihaknya saat ini sudah menerapkan sistem Pendaftaran Online melalui aplikasi yang bisa diunduh di Playstore dan via SMS, bagi pasien rawat jalan.

“Ini salah satu inovasi yang kita buat untuk mengurangi panjangnya antrean ketika mendaftar di rawat jalan. Di mana, kita ketahui pasien rawat jalan di RS Adam Malik itu setiap harinya rata-rata mencapai 800-900 pasien per hari. Jadi supaya pasien tidak lelah mengantre, dan untuk menciptakan pelayanan yang lebih nyaman bagi para pasien, kita buatlah Pendaftaran Online tersebut,” jelasnya.

Untuk pelayanan sendiri, RS Adam Malik sebagai satu-satunya rumah sakit tipe A di Sumut memiliki pelayanan kesehatan yang sub spesialistik. Artinya pasien ditangani bukan oleh dokter spesialis saja, tapi sub spesialis.

"Jadi penanganannya lebih spesifik dan maksimal," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga membuat dan menerapkan Sisrute (sistem rujukan terintegrasi) yang bekerjasama dengan Dinas Kesesehatan Provinsi Sumut untuk memudahkan merujuk pasien dari rumah sakit yang tipenya lebih rendah.

"Ini juga menggunakan aplikasi khusus. Tapi pengguna Sisrute bukan pasien ya, melainkan rumah sakitnya lansung," bebernya.

Di lain sisi, RSUP H Adam Malik baru saja melaunching Unit Khusus Luka Bakar. Ini menjadi satu-satunya unit luka bakar di Sumut yang dilayani oleh petugas terlatih dalam menangani luka bakar.

"Karena penanganan luka bakar itu memerlukan skill khusus," timpalnya.

Begitu juga dengan persoalan akreditasi. Saat ini, RS Adam Malik sudah mengantongi akreditasi Internasional JCI yang kemarin berhasil diraih.

"Dengan berhasilnya RS H Adam Malik meraih akreditasi JCI kemarin, artinya pelayanan yang kita berikan kepada pasien sudah sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh JCI. Ini korelasinya dengan peningkatan kualitas layanan kan, termasuk kepada pasien JKN - KIS," tutupnya.