JAKARTA - Banyak wanita hamil menolak berhubungan intim dengan suaminya saat hamil, karena khawatir membahayakan janin yang dikandungnya. Dikutip dari kumparan.com, menurut bidan senior Clare Herbert dari Plymouth Hospitals, Inggris, berhubungan seks tidak akan melukai janin karena dilindungi kantung ketuban dan otot rahim yang kuat. Hal ini membuat bercinta selama hamil aman, dengan catatan selama ketuban belum pecah.

''Anda mungkin akan merasakan bayi bergerak sendiri setelah Anda orgasme, tapi tak perlu khawatir. Bayi Anda bereaksi terhadap detak jantung Anda. Dia bahkan sebenarnya tidak tahu apa terjadi,'' jelas Clare, dikutip Baby Center.

Seks saat hamil dianggap aman sepanjang masa kandungan sejak trimester pertama hingga ketiga, asal kondisi kandungan Anda sehat dan kantung ketuban belum pecah. Jika kehamilan Anda termasuk dalam kategori ini, Anda tak perlu menolak ajakan suami untuk bercinta.

Gairah seks bisa datang dan pergi selama Anda hamil karena perubahan hormon. Trimester kedua bisa dibilang sebagai waktu yang sempurna untuk mengembalikan rutinitas malam Anda dengan suami.

Alasannya, pada fase itu hormon sudah stabil, Anda tak lagi dibuat lelah dengan morning sickness pada trimester pertama dan buncitnya perut belum sebesar trimester tiga. Sebagian pasangan menganggap berhubungan seks saat perut sudah besar pada trimester ketiga agak aneh.

Namun bagi ibu hamil yang punya riwayat melahirkan bayi prematur, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk libur bercinta selama trimester ketiga. Beberapa penelitian mengungkap berhubungan seks dapat memicu kontraksi karena peningkatan hormon oksitosin.

Karena alasan itu pula, ibu hamil bayi lebih dari satu, diwanti-wanti untuk tidak berhubungan seks pada trimester ketiga. Larangan itu bertujuan untuk mencegah Anda menjalani persalinan prematur.

Jadi, boleh saja kok berhubungan seks saat hamil. Tak ada salahnya juga untuk mengonsultasikannya pada dokter atau bidan Anda setiap periksa kehamilan, demi memastikan lagi keamanannya. ***