DEN HAAG - Aksi demonstrasi yang dilakukan gerakan anti-Islam, Pegida, di depan masjid Al-Furqan Eindhoven, berujung rusuh. Pasukan khusus kepolisian Belanda membubarkan paksa demonstran. Sebanyak 12 orang ditangkap karena melempari polisi dengan batu, demikian dilaporkan NRC seperti dikutip kumparan Den Haag, Minggu malam atau Senin (27/5) pagi WIB.

Pasukan polisi khusus yakni Mobiele Eenheid (satuan Brigade Mobil/Brimob) beraksi membubarkan demonstran setelah ada sekelompok anak muda berkumpul untuk demonstrasi tandingan, antara lain melempari polisi dengan batu.

Polisi mulai membubarkan demonstran sekitar pukul 20.45 waktu setempat karena keselamatan warga sekitar tidak bisa lagi dijamin. Para demonstran Pegida akhirnya meninggalkan lokasi dengan beberapa bis di bawah kawalan polisi.

Sebanyak 12 orang demonstran kontra Pegida ditangkap dan tercatat ada 4 orang polisi mengalami luka-luka setelah meletus kerusuhan tersebut.

Pegida mengaku melancarkan aksi demonstrasi untuk menentang Ramadan dan pengaruh Muslim di Belanda. Sekelompok kecil pengikut Pegida sekitar pukul 19.30 mulai berpawai menuju Masjid Al-Furqan di Jalan Otterstraat, Eindhoven.

Sebelumnya mereka mengumumkan bahwa mereka di depan masjid tersebut secara demonstratif akan memakan daging babi panggang.

Sebagai jawabannya puluhan pemuda melancarkan kontra aksi dengan berkumpul di sekitar titik keberangkatan untuk menghalangi rencana mereka.

Sebagian demonstran dari kelompok ini mengibarkan bendera Turki dan sebagian lainnya secara demonstratif melakukan wuduk di tengah jalan.

Sebelumnya polisi telah dikerahkan dalam jumlah besar untuk mencegah terganggunya ketertiban umum. Namun demikian beberapa kali konfrontasi tak terelakkan.

Sekitar pukul 20.30 polisi mulai membuka blokade. Sementara pengurus masjid mengimbau para pemuda agar bisa menahan diri.***