TOKYO - Tri Eko Muzakir Rahman, warga negara Indonesia (WNI) asal Cilacap, Jawa Tengah, menjadi korban penusukan saat berjalan menuju masjid di Kota Sano Perfektur Tochigi, Jepang, Ahad (17/3). Dikutip dari tribunews.com, pemuda berusia 20 tahun itu berada di Jepang karena mengikuti magang (jishusei). Tri kini dirawat di rumah sakit di Kota Sano Perfektur Tochigi.

''Saya lagi jalan sendiri saat itu,'' ungkap Tri yang bersaksi pada sebuah tayangan yang muncul di berbagai media sosial masyarakat Indonesia di Jepang.

''Tiba-tiba ada orang tak dikenal menusuk ke arah badan saya. Lalu saya tangkis pakai tangan, karena itu tangan saya terluka,'' sambung Tri.

Manurut Tri, orang yang menusuknya membawa dua tongkat, yang satu ujungnya dibungkus plastik untuk menusuk dirinya.

''Orangnya agak kecil, rambut gondrong sedikit, berkumis, pakai baju kotak-kotak putih abu-abu. Kejadian sangat singkat, mungkin orang Jepang,'' kata Tri.

Setelah kena tusuk, Tri langsung ke masjid. ''Saya ke masjid kasih tahu ke orang-orang, bahwa saya mendapat luka di depan sana,'' ujarnya.

Dikutip dari republika.co.id, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membenarkan peristiwa tersebut. Insiden penusukan kata dia, terjadi di daerah Sano, Prefektur Tochigi, Jepang, 17 Maret 2019, pukul 12.00 waktu setempat.

''Korban bernama Tri Eko Muzakir Rahman asal Cilacap,'' kata Iqbal saat dikonfirmasi, Selasa (19/3).

Menurut Iqbal, WNI tersebut mengalami luka tusuk yang serius pada bagian wajah dan tangan. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit pasca mendapatkan serangan.

Iqbal melanjutkan, menurut pengakuan korban, ia tidak mengenal orang yang melakukan penyerangan tersebut. Korban berada di Jepang karena mengikuti program magang .

''Kepolisian Tokyo sudah berhasil menangkap pelaku dan saat ini masih melakukan penyidikan guna mengungkap motif penusukan tersebut,'' kata Iqbal.

Sejak memperoleh informasi dari Kepolisian Tokyo, KBRI terus memberikan pendampingan dan bantuan yang diperlukan bagi korban. Kemlu juga telah menghubungi orang tua korban di Cilacap.***