CHRISTCHURCH - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, pada Ahad (17/3), mendatangi keluarga para korban penembakan brutal yang terjadi dalam dua masjid, di Christchurch, Jumat (15/3). Jacinda terlihat mengenakan jilbab berwarna hitam. Sebanyak 50 orang meninggal dunia setelah ditembak secara brutal saat menunaikan ibadah shalat Jumat di dua masjid di Chrischurch, Jumat lalu. Penembakan keji ini juga menyebabkan puluhan jamaah lainnya mengalami luka-luka.

Dikutip dari kumparan.com, pasca tragedi tersebut, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengunjungi daerah Christchurch. Ia juga sempat meletakkan bunga di Komunitas Islam Wellington.

Jacinda Ardern mengenakan jilbab hitam untuk menghormati keluarga korban sekaligus menunjukkan solidaritasnya untuk keluarga Muslim di Selandia Baru.

Dia memberikan dukungan dan pelukan kepada keluarga korban pada Ahad (17/3).

Jacinda memadukan kerudung hitamnya dengan sepatu botts dan stocking berwarna senada serta setelah baju berwarna navy.

Penampilan Ardern menjadi makna yang berarti bagi keluarga korban, seperti yang diungkapkan Dalia Mohamed yang besannya tewas dalam peristiwa tersebut. ''Ketika ia datang mengenakan kerudung, itu besar maknanya bagi kami,'' kata Dalia seperti dilansir Reuters.

Atas kejadian itu Ardern segera membuat Undang-Undang pengetatan senjata. Sebab UU persenjataan yang masih lemah dijadikan celah oleh pelaku, Brenton Tarrant. Dalam sebuah pidatonya Arden berusaha memberikan perlindungan untuk keberagaman dengan landasan kasih sayang dan kebaikan.

''Karena kami mewakili keragaman, kebaikan, kasih sayang. Rumah bagi mereka yang berbagi nilai-nilai yang kita pegang. Perlindungan bagi mereka yang membutuhkannya. Dan nilai-nilai itu tidak akan dan tidak bisa diguncang oleh serangan ini,'' pungkasnya ***