PALEMBANG - Seorang mahasiswi bernama Cindi Sandora ditemukan tergeletak tak bernyawa dalam kondisi mulut berbusa, di kamar karaoke di kawasan Jalan Menuju M Isa, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (13/12/2018) pagi. Dikutip dari tribunvideo.com yang melansir kompas.com, jasad gadis berusia 20 tahun itu pertama kali ditemukan Feri (23), yang merupakan penjaga tempat karaoke. Feri menemukan gadis berparas cantik itu tergeletak di kamar karaoke di lantai dua, pada pukul 09.00 WIB. Feri kemudian menghubungi polisi dan langsung mengevakuasi korban.

Kepala Unit Reskrim Polsek Ilir Timur II Palembang Ipda Novel menjelaskan, hasil pemeriksaan awal, korban diketahui bekerja di kafe tersebut sebagai pemandu karaoke.

Dilansir Tribun Sumsel, pemilik Planet Cafe Ko Acun ketika ditemui di Polsek IT II Palembang membenarkan yang ditemukan tewas di kamar merupakan karyawannya.

Namun saat ditanya penyebab kematiannya, Ko Acun mengaku tak mengetahuinya, ia juga mengatakan bahwa menurutnya korban tak sakit sebelum meninggal.

Bila ada karyawannya sakit pasti langsung melapor dan tidak diperbolehkan bekerja. Namun, untuk korban sendiri sama sekali tidak pernah mengeluh sakit atau masalah. Hal itu juga diungkapkan teman-teman korban sesama karyawan.

Seorang karyawan lainnya yang tak ingin diungkapkan identitasnya mengatakan bahwa semalam Cindi menemani tamu langganannya, dan memang sudah akrab dengan korban.

''Tamu itu biasa dipanggil Kuyung Heri. Itu tamu langganan dia," kata teman korban. Dirinya juga mengungkapkan bahwa Kuyung biasanya datang seminggu dua kali.

''Semalam Kuyung Heri datang bersama temannya. Kalau temannya saya nggak kenal siapa. Sudah dari situ mereka ke atas. Baru paginya saya dapat kabar Cindi sudah ditemukan nggak bernyawa di atas. Mulutnya keluar busa,'' ungkapnya.

Menolak Divisum

Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki apa hubungan korban dengan Kuyung. Sementara itu, pihak keluarga menolak untuk melakukan visum terhadap korban.

''Kami ingin segera membawa Jenazah pulang dan dikuburkan. Jadi tidak perlu lagi dilakukan visum,'' ujar seorang anggota keluarganya di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Kamis (13/12/2018).

Ia mengatakan setelah selesai mengurus berkas, jenazah CS akan langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Banda Agung Kecamatan Jarai, Kabupaten lahat.***