BREBES - Para pengguna anjungan tunai mandiri (ATM) harus lebih waspada saat akan memasukkan kartu ke kotak ATM. Anda perlu mencurigai orang-orang yang berada di sekitar ATM. Sebab, mungkin saja mereka adalah sindikat pembobol ATM. Dikutip dari liputan6.com, Resmob  Satreskrim Polres Brebes, Kamis (13/12) dinihari, berhasil menangkap tiga anggota sindikat pembobolan ATM dengan modus mengganjal lubang kartu menggunakan tusuk gigi. Dua orang ditembak di bagian kaki lantaran melawan saat ditangkap di sebuah hotel di kawasan Bekasi.

Ketiga pelaku tersebut antara lain Darmawan (40) warga Subang, Ahmadi (39) warga Palembang dan, Hermansyah (41) warga Bekasi.

Kawanan pelaku tersebut sudah beraksi sebanyak 50 kali lebih di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Lampung. Dengam perolehan hasil kejahatan hingga ratusan juta rupiah.

Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono melalui Wakapolres Kompol M Faisal Perdana mengatakan, para pelaku ditangkap di sebuah tempat persembunyianya di wilayah Bekasi.

Kawanan sindikat pembobol ATM telah beraksi di lima tempat di wilayah Brebes sebelum akhirnya ditangkap. Terakhir kali, mereka beraksi di ATM BRI dekat RS Muhammadiyah Siti Aminah Jatisawit, Bumiayu, Brebes.

''Jadi modus para pelaku melakukan pembobolan dengan memasukkan tusuk gigi ke dalam lubang kartu di sebuah mesin ATM. Pengakuan mereka (pelaku) sudah melakukan aksinya di 50 lokasi berbeda,'' ucap M Faisal di Mapolres Brebes.

Ia menjelaskan, modus operandi pembobolan ATM ini dilakukan dengan mengganjal lubang kartu, setelah kartu ATM milik korban seolah tertelan mesin, keadaan tersebut langsung dimanfaatkan parapelaku untuk beraksi.

Mereka berpura-pura menolong korban yang kebingungan lantaran kartu ATM-nya tertelan mesin. Sebelumnya, para pelaku sudah menyiapkan kartu ATM kosong yang mirip dengan milik korban.

''Satu orang bertugas mengawasi keadaan dari luar, satunya lagi memasang perangkap, satu orang memperhatikan PIN milik korban. Pelaku Agus alias Kyai ini punya keahlian menghafal PIN hanya dengan melihat gerakan tangan korban saat memencet angka,'' ungkapnya.

Mereka memanfaatkan kelengahan korban, kartu ATM yang tadinya sudah disiapkan pelaku diberikan kepada korban.

''Korban tidak sadar kalau kartu yang diberikan itu bukan miliknya, melainkan kartu ATM kosong yang sudah disiapkan pelaku,'' jelasnya.

Setelah korban pergi, pelaku lalu mengeluarkan kartu ATM milik korban. Pelaku pun leluasa melakukan aksi pembobolan ATM milik korban.

''Berbagai alat bukti sudah kita amankan, seperti 42 buah kartu atm, 4 telepon seluler, satu unit mobil, 2 buah topi warna hitam, 1 buah kacamata hitam dan satu buah lem MX Bond,'' katanya.

Sembilan Tahun Penjara

Barang bukti yang disita dari pelaku pembobol ATM, antara lain 42 buah kartu ATM, 4 telepon seluler, satu unit mobil, 2 buah topi warna hitam, 1 buah kacamata hitam dan satu buah lem MX Bond.

Wakapolres membebeberkan, dari hasil kejahatan komplotan sindikat pembobol ATM di wilayah Bumiayu Brebes menimbulkan kerugian korban mencapai Rp80 juta.

Selain di gerai Bumiayu, para komplotan sindikat pembobolan ATM ini juga beraksi di gerai ATM salah satu mini market di Desa Kluwut Bulakamba, Brebes dengan uang hasil kejahatan senilai Rp 20 juta. Kemudian di mini market Alun-Alun Brebes Rp 40 juta. Mini market Brebes Kota hasil Rp 15 juta, dan mini market Pejagan Tanjung Rp 20 juta.

''Mereka diancam dengan pasal 363 tentang pencurian dan pemberatan dengan amcaman pidana 9 tahun kurungan penjara,'' ungkapnya.

Selain di wilayah Brebes, kawanan sindikat pembobolan ATM ini beraksi dibeberapa lokasi diantaranya Pekalongan 1 TKP, Banyumas 3 TKP, Pemalang 1 TKP, Bekasi/ Bekasi kota 10 TKP, Cilacap 1 TKP, Cirebon kota 2 TKP, Lampung 1 TKP, Makasar 1 TKP, Batang 1 TKP, Pekalongan kota 1 TKP dan Semarang 2 TKP.

Sementara pelaku Darmawan mengakui telah melakukan aksi pembobolan ATM dibeberapa lokasi di wilayah Brebes.

''Saya lupa berapa kali lakukan aksi pembobolan itu, karena sudah banyak tempat. Satu ATM biasanya bisa dapat antara lima sampai puluhan juta tergantung saldo korban,'' ungkapnya menambahkan. ***