JAKARTA - Utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp5.271 triliun. Rp4.478 triliun diantaranya atau 84,95% merupakan total utang 10 BUMN. Dikutip dari grid.id, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Bisnis Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, dalam daftar utang BUMN terdapat utang bank yang tidak merupakan beban.

''Utang perbankan Rp3.311 triliun itu adalah dana pihak ketiga, jadi sesungguhnya utang BUMN itu hanya sekitar Rp2.000 triliun-an,'' ujar Aloy usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (3/12).

Sementara utang BUMN non bank didominasi oleh sektor listrik, minyak dan gas (Migas) dan properti serta konstruksi.

Utang sektor listrik mendominasi sebesar 58% dengan nilai Rp 543 triliun.

Sementara utang BUMN sektor Migas senilai Rp 522 triliun atau sebesar 57%.

Sektor properti dan konstruksi memiliki utang sebesar Rp 317 triliun sama dengan 16% utang BUMN non bank.

Berikut daftar 10 BUMN dengan utang terbesar:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp1.008 triliun

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp997 triliun

3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp660 triliun

4. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Rp543 triliun

5. PT Pertamina (Persero) Rp522 triliun

6. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Rp249 triliun

7. PT Taspen (Persero) Rp222 triliun

8. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Rp102 triliun

9. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Rp99 triliun

10. PT Pupuk Indonesia (Persero) Rp76 triliun.***