ANAMBAS - Kapal cepat Puskesmas Keliling Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, tenggelam dalam perjalanan dari Tarempa menuju Desa Nyamuk pada Kamis (11/10/2018) malam. Dilansir dari Kompas.com, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Natuna Amiruddin membenarkan kejadian tersebut.

"Kejadiannya malam kemarin, dan pagi tadi kami lanjutkan pencarian dengan dibantu Polair Polres Anambas dan Lanan Tarempa," katanya pada Jumat (12/10/2018).

Dalam kecelakaan ini, empat penumpang tewas, yaitu seorang PNS Puskesmas Nyamuk bernama Izhar, dokter PTT Kemenkes bernama Rindang, anak perempuan berumur 6 tahun, dan anak laki-laki berumur 6 tahun.

Sedangkan, dua orang lainnya masih dalam pencarian, yaitu nahkoda kapal bernama Ibrahim serta Rohidah, istri dokter PTT Puskesmas Nyamuk bernama Eko.

Sementara itu, lima penumpang lainnya selamat.

Amiruddin pun kini belum bisa mengetahui penyebab pastinya karena korban yang selamat belum bisa dimintai keterangan secara resmi.

"Namun informasi yang didapat, kecelakaan ini akibat nahkoda berusaha menghindar dari batang kayu yang hanyut di permukaan laut tersebut," ujarnya.

Akibat menghindar tersebut, lanjut Amiruddin, seketika saja bagian depan kapal terangkat hingga mengakibatkan kapal terbalik.

"Selain menghindari batang kayu yang hanyut, kecelakaan ini juga disebabkan jumlah penumpang yang melebihi kapasitas. Seharusnya kapal ini hanya bisa membawa sembilan penumpang, namun dipaksakan hingga 11 penumpang," tambahnya.

Kejadian tersebut berawal ketika kapal Puskesmas Keliling Siantan Timur yang dikemudikan oleh Ibrahim bertolak dari Pelabuhan Sri Siantan Tarempa menuju Desa Nyamuk dengan membawa rombongan 11 orang pegawai termasuk keluarga Puskesmas Siantan Timur.

Sekitar pukul 20.30 WIB, di timur perairan Selat Aetang, kapal tersebut tenggelam.

"Satu dari 11 penumpang yang bernama Kimbom berhasil berenang menuju Dusun Aetang dan melaporkan kejadian tenggelamnya kapal yang mereka tumpangi," kata Amiruddin.

Setelah mendapat laporan tersebut, warga dan pos SAR Tarempa langsung melakukan pencarian.

Proses pencarian dilakukan hingga akhirnya sembilan korban berhasil ditemukan sekitar pukul 01.15 WIB pada Jumat (12/10/2018).

Para penumpang yang selamat pun kini masih dalam kondisi trauma.

Sedangkan kapal Puskesmas Keliling tersebut juga sudah berhasil dievakuasi ke tepi pantai Dusun Aetang dengan posisi masih dalam keadaan terbalik. ***