JEMBRANA - Gempa 6,4 SR yang berpusat di Situbondo, Jawa Timur, yang terjadi Kamis (11/10) dinihari, pukul 01.44.57 WIB (02.44.57 Wita), juga mengguncang wilayah Kabupaten Jembrana, Bali.

Dikutip dari liutan6.com, akibat guncangan gempa tersebut, sejumlah rumah warga di beberapa kecamatan di Jembrana mengalami kerusakan.

''Pantauan sementara dari kami, beberapa rumah di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo rusak, demikian juga di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana dan Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara,'' kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo, di Negara, Jembrana, Kamis pagi, seperti dikutip Antara.

Di Dusun Pasar, Desa Yehembang, katanya, tembok setengah jadi milik Komang Ariyanta mengalami kerusakan, sedangkan Pariana Wijaya, yang masih bertetangga dengannya, mengalami kerusakan pada atap rumahnya.

Sementara di Kelurahan Loloan Barat, tembok kamar mandi Wahidin rusak cukup parah, namun pemilik rumah beserta keluarganya bisa menyelamatkan diri.

Selain tempat tinggal pribadi, sejumlah bangunan fasilitas umum juga mengalami kerusakan seperti candi bentar (gapura) Kantor Samsat Jembrana nyaris roboh serta tembok SD Negeri 1 Loloan Timur juga mengalami kerusakan ringan.

Di Kelurahan Loloan Timur, rumah Marwati di Jalan Gunung Semeru, mengalami kerusakan, namun seluruh anggota keluarganya selamat dari gempa yang dirasakan cukup kuat di wilayah Kabupaten Jembrana tersebut.

Pihaknya masih terus melakukan pemantauan langsung ke lapangan, maupun menunggu laporan dari masyarakat maupun aparat desa terkait kerusakan akibat gempa.

Bertahan di Jalan

  Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana Rahmat Prasetya mengatakan, jika dihitung dari pusat gempa, kekuatan guncangan yang sampai di daerah ini berada pada skala III sampai IV mmi, dengan beberapa titik yang mengalami kerusakan kekuatannya mencapai lima sampai enam mmi.

''Kalau kekuatan di pusat gempa pakai skala ritcher, sedangkan daerah yang merasakan dampak gempa diukur dalam skala mmi. Yang dirasakan warga Kabupaten Jembrana pada dinihari itu kekuatannya antara III sampai IV mmi, namun di beberapa lokasi yang terjadi kerusakan, kekuatannya mencapai V sampai VI mmi,'' katanya.

Gempa kuat yang dirasakan di Kabupaten Jembrana Bali sekitar pukul 02.57 Wita dinihari ini membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

''Saya merasakan dua kali getaran, yang pertama lemah baru yang kedua keras sekali. Saya lari keluar rumah sambil menggendong anak saya yang masih kecil,'' kata Farid, salah seorang warga Desa Tegalbadeng Barat.

Ia mengaku, bersama keluarganya sampai menjelang pagi memilih bertahan duduk-duduk di jalan depan rumahnya, karena khawatir ada gempa susulan yang lebih kuat.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi terjadi di wilayah Laut Bali pukul 01.44.57 WIB itu dibangkitkan deformasi atau pemisahan batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik.

Guncangan gempa itu dilaporkan dirasakan di daerah Denpasar, Karangkates (Malang, Jatim), Situbondo (Jatim), Sumenep (Madura, Jatim), Gianyar (Bali), Lombok Barat (NTB), dan Mataram (NTB), namun gempa tidak berpotensi tsunami.***