DODOMA - Kapal feri yang diperkirakan bermuatan sekitar 400 penumpang karam di Danau Victoria, Tanzania. Pejabat berwenang telah mengonfirmasi sedikitnya 151 korban tewas dalam peristiwa tersebut. Dikutip dari okeezone.com, para pejabat setempat mengatakan, jumlah korban meninggal dunia kemungkinan akan bertambah sebab masih banyak yang hilang hingga hari kedua pencarian. Diperkirakan banyak penumpang kemungkinan tidak bisa berenang.

Kapal MV Nyerere diperkirakan terbalik ketika para penumpang bergerak ke satu sisi kapal selagi kapal merapat ke dermaga, Kamis (20/9/2019).

Menurut para pejabat Tanzania, kapal feri itu sejatinya hanya mempunyai kapasitas 100 orang, tetapi jumlah penumpang saat itu diperkirakan mencapai 400 orang. Kelebihan muatan penumpang ini belum ditambah dengan muatan kargo, antara lain berupa semen dan jagung.

Kapal MV Nyerere beroperasi di jalur yang sibuk, berlayar delapan kali sehari antara Pulau Ukara dan Ukwerewe di Teluk Victoria. Kedua pulau tersebut dekat dengan kota terbesar di Tanzania, Mwanza.

Kapal dipenuhi penumpang dan barang dagangan karena bertepatan dengan hari pasar di Bugurora, Pulau Ukerewe.

Sebagaimana dilaporkan oleh wartawan BBC di Tanzania, Aboubakar Famau, keluarga penumpang merasa sangat khawatir dengan nasib sanak saudara mereka.

''Saya menerima telepon yang mengabarkan bahwa saya kehilangan bibi, ayah dan adik laki-laki saya,'' tutur seorang warga setempat, Editha Josephat Magesa.

''Kami benar-benar sedih dan mendorong kepada pemerintah untuk menyediakan kapal feri baru karena kapal yang lama kecil sementara penduduknya banyak''.

Perintahkan Ditangkap

Presiden Tanzania, John Magufuli memerintahkan penangkapan terhadap manajemen pengelola kapal feri yang tenggelam di Danau Victoria pada Kamis. Pejabat berwenang telah mengonfirmasi sedikitnya 151 korban tewas dalam peristiwa tersebut.

Kapal Feri MV Nyerere membawa sekitar 400 orang atau dua kali lipat dari kapasitas kapal, saat terbalik di dekat pelabuhan Pulau Urkara. Berdasarkan keterangan saksi mata, kapal itu terbalik ketika para penumpang bergerak secara berbarengan ke salah satu sisi saat kapal tersebut mendekati pelabuhan.

Dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi TBC1, Magufuli mengatakan bahwa ''tampaknya feri tersebut kelebihan muatan, dan kelalaian telah membuat kita kehilangan banyak nyawa... anak-anak, ibu-ibu, pelajar, orang tua''.

''Saya memerintahkan penangkapan semua yang terlibat dalam pengelolaan feri. Penangkapan sudah dimulai,'' kata Magufuli sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (22/9/2018).

Sang presiden juga mengumumkan empat hari berkabung untuk memperingati peristiwa ini dan menyatakan bahwa pemerintah akan menanggung biaya pemakaman para korban.

Komisioner wilayah, John Mongella mengatakan, sejauh ini sekira seratus orang telah berhasil diselamatkan. Jumlah penumpang kapal diperkirakan lebih dari 300 orang, tetapi jumlah pastinya tidak dapat dipastikan.

Kepada surat kabar lokal, Presiden Magufuli mengatakan bahwa dia memiliki alasan untuk meyakini bahwa kapten kapal tidak berada dalam perahu saat insiden itu terjadi. Kapten kapal diduga telah meninggalkan kendali feri nahas itu kepada anggota kru yang masih kurang pengalaman.

Sejumlah pemimpin negara dan tokoh dunia menyampaikan belasungkawa mereka atas musibah tragis ini, termasuk pemimpin Uganda, Kenya dan Rusia. Paus Fransiskus juga mengungkapkan ''solidaritas bagi mereka yang berduka'' atas kejadian itu.

Danau Victoria adalah danau terbesar di Afrika dengan luas permukaan 70.000 kilometer persegi dan merupakan bagian dari tiga negara: Kenya, Tanzania dan Uganda. Pada 1996, kecelakaan serupa yang terjadi di danau itu menewaskan sedikitnya 500 korban.***