JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku geram terhadap aksi pencopotan Bendera Merah Putih secara paksa di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Dikutip dari sindonews.com, Anies mengatakan, pihaknya sudah meminta wali kota, camat dan lurah untuk turun ke lokasi, menelusuri kejadian tersebut. ''Intinya, jangan pernah terfikir untuk menurunkan bendera. Saya bicara sama Polda, mereka juga sedang melakukan pemeriksaan,'' kata Anies di Monas, Sabtu (18/8/2018).

Pihaknya juga akan mencari tahu kejelasan informasi dari peristiwa yang sudah tersebar luas melalui media sosial. Menurut Anies, di Hari Kemerdekaan banyak cara dilakukan rakyat Indonesia untuk merayakan, salah satunya dengan mengibarkan bendera merah putih.

''Ingin ketahui biduk perkara sekaligus apa ada unsur-unsur pelanggaran di situ. Tapi semangatnya siapapun yang bertugas di negeri ini semangatnya adalah kibarkan merah putih. Tidak boleh ada rasa menurunkan merah putih,'' lanjut Anies.

Mantan Mendikbud itu menegaskan, bahwa tindakan tersebut yang dilakukan oleh petugas tersebut merupakan kegiatan yang cukup fatal.

''Merah putih itu tidak pernah bisa ganggu pemasangan. Merah putih itu buat kita bangga. Jadi kalau ada rumah susun yang kemudian di jendelanya di balkonnya ada bendera menurut saya itu tanda kebanggan pada Indonesia. Itu harus lebih banyak apalagi di bulan Agustus seperti ini. Jadi itu kekeliruannya bukan hanya soal ketentuan tapi secara moral itu keliru dan fatal,'' tutupnya.***