PADANG - Aparat Densus Antiteror 88 Mabes Polri menangkap lima terduga teroris di tiga kota di Sumatera Barat, Senin (13/8/2018). Dikutip dari republika.co.id, tiga orang ditangkap di Kota Padang, satu di Bukittinggi dan satu lagi di Kota Payakumbuh.

''Mengenai barang bukti, sepenuhnya ditangani Densus 88. Polda dalam hal ini berikan back up terhadap proses kegiatan yang dilakukan Densus 88,'' jelas Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Syamsi, Senin (13/8).

Di Kota Padang, dua dari tiga orang terduga teroris ditangkap di pelabuhan penyeberangan Padang-Mentawai. Keduanya diduga baru tiba dari Kepulauan Mentawai saat ditangkap. Sedangkan satu orang lainnya diamankan di Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji.

Senin pagi, kata Syamsi, tim Densus 88 melakukan penggerebekan di sebuah rumah di Jalan Parkit, RT 1/ RW 4, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji.

Penggeledahan dilakukan di rumah kontrakan JM, sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Densus 88 juga mengamankan W, yang merupakan kawan JM. Sedangkan JM sendiri hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Susi Khasti, Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Kalumbuk mengungkapkan bahwa sosok JM sendiri sehari-hari berprofesi sebagai penjual garam keliling. Warga juga tidak menaruh kecurigaan terhadap JM dan kawannya yang kerap berkunjung ke kontrakan sederhana yang ditempati JM.

Susi mengatakan, Densus 88 juga mengamankan sekitar 15 buah buku dari dalam rumah JM yang sudah ditempati selama satu tahun belakangan. Meski tidak menaruh curiga, warga mengaku memang ada sejumlah kawan JM yang kerap berkunjung ke rumah tersebut.

''Sepertinya sama-sama jualan garam. Laki-laki, teman dari si pengontrak,'' kata Susi.

Tak lama berselang, Densus 88 bergerak ke sebuah rumah di Perumahan Indarung, Kota Padang. Di sana, petugas melakukan penggeledahan di rumah yang ditinggali WZ (32 tahun) selama 4 tahun terakhir. Sama seperti JM, WZ juga berprofesi sebagai penjual garam. Di rumah WZ, Densus 88 mengamankan sejumlah senapan angin.

Berdasarkan keterangan keluarga WZ, pelaku pergi meninggalkan rumah untuk membeli sambal di daerah Gadut, sebelum akhirnya ditangkap Densus 88.

Penjelasan keluarga terduga teroris WZ sedikit berbeda dengan keterangan Polda Sumbar.***