BATAM - Seorang polisi wanita (Polwan) Brigadir MM, ditemukan tergantung di tangga dalam rumahnya, di Perumahan Cipta Asri TwhapI Blok F No 70, Tembesi, Batam, Kepualauan Riau (Kepri), Rabu (25/7/2018) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Dikutip dari okezone.com, jasad korban dalam kondisi tergantung tersebut pertama kali diketahui suaminya, Togar. Korban dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Kepri sesaat setelah kejadian tersebut.

Hingga saat ini belum diketahui motif bunuh diri MM tersebut. Sejumlah aparat kepolisian enggan memberikan keterangan.

Pantauan di lokasi kejadian, sejumlah anggota kepolisian tampak berjaga-jaga di area perumahan tempat tinggal korban. Penjagaan juga terlihat di pintu gerbang perumahan menuju ke rumah korban.

Warga yang penasaran dan hendak mengetahui kejadian tersebut juga dihalangi aparat polisi. Hanya warga yang tinggal di perumahan tersebut saja yang diperbolehkan masuk rumah korban.

Peristiwa ini membuat warga sekitar kaget. Tak ada yang menyangka bahwa ibu dua anak tersebut akan nekat menghabisi nyawanya, terlebih ia berprofesi sebagai Polwan.

Anton, pria yang merupakan tetangga korban, mengaku terkejut dengan kabar tersebut. ''Setelah dengar kabar itu, polisi langsung berdatangan dan berjaga-jaga. Warga sempat juga dilarang keluar masuk kalau nggak ada keperluan. Kami juga tidak ada yang berani keluar. Paling hanya lihat dari depan teras masing-masing saja,'' ujarnya.

Menurut Anton, Maria merupakan pribadi yang ramah. Meskipun korban jarang berkumpul dengan ibu-ibu di perumahan tersebut. ''Mungkin karena dia sibuk, makanya jarang berkumpul dengan ibu-ibu lain. Tapi orangnya ramah,'' kata Anton lagi.

Senada dengan Anton, Esty yang juga merupakan tetangga korban mengaku bahwa ia sempat melihat gelagat yang berbeda dari korban sebelum kejadian gantung diri tersebut. Esty mengaku sempat melihat korban duduk termenung di pintu masuk gerbang perumahan

''Tidak biasanya juga seperti itu, makanya aneh. Cuma kami tidak ada yang berani menyapa, karena dia agak tertutup orangnya. Paling senyum saja,'' kata Esty.

Korban meninggalkan seorang suami dan dua orang anak. Anaknya yang paling besar yakni seorang putra yang duduk di kelas IV SD. Sedangkan anak keduanya perempuan, duduk di kelas II SD.***