JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan membangun menara 20 lantai senilai Rp600 miliar, berlokasi di di Jalan Mabes Hankam, Jakarta Timur. Dikutip dari dream, Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat, Lukman Hakim, mengatakan, peletakan batu pertama Menara MUI ini akan dilaksanakan bersamaan dengan Tasyakuran Milad ke-43 MUI, Kamis (26/7). Peletakan batu pertama tersebut dilakukan Presiden Joko Widodo.

Diungkapkannya, hingga kini, untuk kantor, MUI masih meminjam gedung milik Kementerian Agama

Lukman menjelaskan, pembangunan gedung ini merupakan wujud kemandirian dari MUI. Selain itu, gedung tersebut juga menjadi tekad MUI mewujudkan kemandirian umat Islam.

''Jangan bicara kemandirian umat kalau MUI-nya sendiri enggak mandiri. Ini sebagai dakwah bil hal kepada umat, ayo kita sama-sama mandiri,'' ucap Lukman di lokasi peletakan batu pertama, Kamis (26/7/2018).

''MUI melakukan gerakan awal untuk menunjukkan kita mandiri. Azam (tekad) mandiri itu sudah kita mulai,'' kata dia melanjutkan.

Lukman menjelaskan, Menara MUI dibangun di atas lahan seluas 15 ribu meter persegi seharga Rp600 miliar. MUI menargetkan tanah tersebut terbeli dalam lima tahun dengan anggaran Rp120 miliar per tahun.

Dana tersebut bersumber dari wakaf, infak, sedekah, dan skema reksadana. ''Seratus persen dana pembangunan sudah siap,'' ucap dia.

Rencananya, Menara MUI ini terdiri dari 20 lantai. Nantinya, empat sampai lima lantai gedung tersebut dijadikan sebagai area bisnis produk halal, kuliner halal, bisnis syariah dan fashion Islami.

Dua belas lantai sisanya akan disewakan untuk perkantoran. Pembangunan Menara MUI ini ditargetkan selesai sebelum Musyawarah Nasional (Munas) MUI pada 2020 mendatang.

''Frekuensi kegiatan dan program MUI semakin meningkat. Itu membutuhkan ruang kantor yang lebih luas, representatif, yang mengakomodasi semua kebutuhan MUI,'' ucap Lukman.

Menurut dia, MUI mempunyai 12 komisi dan 10 lembaga dan pimpinan harian, juga Dewan Pertimbangan. ''Itu membutuhkan ruang kantor yang cukup besar,'' Wasekjen MUI Rofiqul Umam Ahmad.

Menara MUI ini nantinya nantinya menjadi gedung perkantoran modern Islami berdampingan dengan apartemen Safa-Marwa yang berkonsep Muslim-Friendly Premium Residence, Supermarket Halal, Pusat Makanan Halal (Halal Food Gallery). Selain itu, gedung tersebut juga berdekatan dengan Muslim Fashion Mall, Muslim-Friendly Hotel, masjid besar, fasilitas latihan manasik haji.

Dengan lingkungan seperti itu, Menara MUI akan menjadi ikon utama Kawasan Niaga Terpadu bernuansa Islami. ''Pengembangnya PT Prima Jaringan. Investornya PT Asia Raya Kapital,'' ucap Rofiqul.

Lebih lanjut, kata dia, lahan tersebut sudah dalam penguasaan pengembang. MUI juga sudah mengikat kerjasama dengan pengembang untuk pembelian secara bertahap. ''MUI akan membeli secara bertahap setingkat demi setingkat, sesuai jumlah wakaf yang diperoleh,'' ucap Rofiq. ***